JAKARTA- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan agar waspada terhadap penyebaran Virus Ebola.
Hal ini disampaikannya kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (3/8)sehubungan dengan kemungkinan penyebaran Ebola melalui penerbangan internasional baru-baru ini.
Memang menurutnya pada akhir Juli ada seorang pekerja Liberia, Mr PS, 40 tahun, yang naturalisasi penduduk Amerika yang jatuh sakit ketika turun dari pesawat di Lagos Nigeria‎. Dia baru datang dari Liberia untuk merawat saudara perempuannya yang sakit Ebola.
"Mr PS meninggal 5 hari sesudah jatuh sakit. Karenanya ada 59 orang yang lalu di evaluasi ketat karena kontak dengan Mr PS, yaitu 15 petugas penerbangan dan 44 petugas RS," ujarnya.Â
Dari 59 orang maka surveilans diteruskan ke total 67 orang, semua sejauh ini tidak tertular.
Kasus Mr PS ini yang menurutnya kemudian membuka mata dunia tentang kemungkinan penyebaran Ebola melalui penerbangan internasional.
Di sisi lain menurutnya, Ebola menular melalui kontak langsung dengan darah atau sekret tubuh, feses dan lainnya.
"Tidak melalui airborne.Â
Jadi kemungkinan penularan di dalam pesawat‎ relatif kecil," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa gejalanya pasien Ebola adalah demam, amat lemah, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorok, muntah, diare, rash di kulit, kerusakan ginjal dan hati serta perdarahan dalam tubuh.Â
"Dengan gejala-gejala seberat itu maka tentu kecil kemungkinan seseorang dapat bepergian dengan pesawat udara. Tetapi tetap saja kewaspadaan perlu dijaga di pesawat yang datang dari negara terjangkit," ujarnya.Â
Menurutnya, saat ini sudah ada petunjuk bagi crew pesawat dari negara terjangkit, seperti memisahkan orang yang mereka curigai, menggunakan sarung tangan, melapor ke bandara kedatangan dan lainnya.
Menurutnya hingga saat ini WHO belum mengeluarkan travel warning dalam bentuk apapun, tapi memang CDC Amerika Serikat mengeluarkan semacam peringatan untuk menghindari perjalanan yang tidak begitu perlu (nonesential travel) ke 3 negara terjangkit Ebola yaitu yaitu Liberia, Guinea dan Sierra Leone.Â
Sekarang ini ada 39 bandara internasional di 35 negara yang punya penerbangan langsung dari 3 negara terjangkit Ebola.
Negara-negara itu di Afrika, Eropa dan Amerika, tidak ada di Asia dan tentu juga tidak di Indonesia.Â
"Bandara-bandara internasional itu antara lain ada 7 di Eropa (UK, Belgia, Jerman, Perancis, Spanyol dan Belanda), serta 3 di Amerika Serikat (Houston, Atlanta, New York).
  Â
"Kesimpulannya, penularan melalui penerbangan komersial relatif kecil, dan saat ini belum ada penerbangan langsung ke Asia, belum ada travel warning dari WHO, tetapi tentu harus diikuti perkembangan yang ada dan tetap waspada," tegasnya. (Tiara Hidup)