JAKARTA- Badan pemelitiandan Pengembangan Kesehatan (Balitbang), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyiapkan laboratorium untuk melakukan pemeriksaan Virus Ebola dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction di laboratorium BSL (Bio-savety Level )-3
“Untuk Indonesia, saya sudah menyiapkan laboratorium kami untuk dapat memeriksa Ebola, kalau memang diperlukan. Kami akan gunakan metode PCR di laboratorium BSL 3 yang ada di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan kita, yang sudah lengkap alat, petugas dan prosedurnya,” demikian Kepala Balitbang, Kementerian Kesehatan RI, Prof Tjandra Yoga Aditama kepada Bergelora,com, di Jakarta, Senin (4/8).
Enam Metode
Ia menjelaskan bahwa ada 6 metode yang dapat digunakan untuk deteksi virus Ebola, apapun jenis spesiesnya, yaitu dengan metode antibody-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), metode antigen detection tests, metode serum neutralization test, metode reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) assay, metode electron microscopy, Metode virus isolation dengan cell culture.
Sebelumnya, 2 orang warga Amerika Serikat yang tertular Ebola di Afrika, sudah dibawa ke Amerika Serikat untuk diobati di sana. Untuk itu menurut Tjandra Yoga, Center of Diseases Control (CDC) Amerika Serikat baru saja menerbitkan pedoman penanganan Ebola di rumah sakit, yang meliputi 11 hal yaitu mencakup, penempatan pasien, alat pelindung diri, peralatan perawatan pasien, perhatian perawatan pasien, alat yang mengeluarkan aerosol, higiene tangan, penanggulangan infeksi lingkungan, penyuntikan dengan aman, lama masa terinfeksi yang harus diawasi ketat, pengawasan petugas kesehatan yang kontak dengan pasien dan monitoring pengunjung rumah sakit
Pedoman Penerbangan
Selain itu, CDC Amerika Serikat juga baru mengeluarkan pedoman penanganan untuk penerbangan, yang terdiri dari 8 hal yaitu, melarang mereka yang kontak dengan ebola (sampai 21 hari), dan juga penanganan mereka yang mengeluh sakit lain. CDC juga mengatur penanganan bila ada dugaan kasus Ebola di pesawat dan proses pelaporan bila ada dugaan kasus Ebola.
Selain itu juga diatur pedoman umum pencegahan infeksi di pesawat, apa yang harus dilakukan bila seseorang menduga dia tertular, kapan harus berkonsultasi ke petugas kesehatan
“Termasuk diatur pedoman bagi petugas pembersih pesawat udara dan petunjuk bagi petugas penanganan kargo udara,” ujarnya. (Tiara Hidup)