TUBAN- Usai melakukan kunjungan kerja ke Gresik dan Lamongan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan menuju ke Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Kamis (8/3) sore.
Di tengah guyuran hujan, Presiden Jokowi beserta rombongan yang tiba saat Magrib disambut langsung oleh pengasuh Ponpes Langitan KH Ubaidillah Faqih beserta beberapa pengurus pondok pesantren.
Pondok Pesantren Langitan berdiri sejak tahun 1852, itu sebabnya menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Nama Langitan merupakan perubahan dari kata Plangitan, kombinasi dari kata plang (bahasa Jawa) berarti papan nama dan wetan (bahasa Jawa) yang berarti timur.
Jaga Persatuan
Kepada Bergelora.com dilaporkan, dalam silaturahmi yang dihadiri oleh ribuan santri Ponpes Langitan, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa Indonesia ini adalah negara besar, negara muslim, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ia menambahkan bahwa Indonesia memiliki santri terbanyak di dunia dan tidak ada negara lain yang memiliki hari santri, Indonesia punya hari santri.
“Alhamdulilah, ini patut kita syukuri,” ujar Presiden.
Kepala Negara menjelaskan, Indonesia memiliki 268 juta penduduk, 85% di antaranya muslim. Namun demikian, lanjut Presiden, Indonesia ini negara majemuk, sukunya saja ada 714 suku di Indonesia. Kepala Negara menambahkan bahwa Indonesia beda dengan Singapura yang memiliki 4 suku, atau Afghanistan yang memiliki 7 suku.
“Sukunya berbeda-beda dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Mianggas sampai Pulau Rote, bahasa daerahnya juga berbeda-beda, agamanya juga berbeda-beda,” sambung Presiden ke-7 Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, Kepala Negara mengajak para santri untuk menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan, persaudaraan, ukhuwah Islamiah, menjaga ukhuwah watoniah, dan yang terpenting ukhuwah basoriah.
“Jangan lupa semua perbedaan-perbedaan itu merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada kita bangsa Indonesia,” tegas Kepala Negara.
Bukan Politik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kunjungannya ke pondok pesantren (ponpes) yang sering kali dilakukannya dalam setiap kunjungan kerja ke daerah, adalah hal yang rutin. Ia menambahkan bahwa kunjungan tersebut tidak ada urusannya sama sekali dengan politik.
“Inikan memang rutin kita lakukan, setiap ke daerah pasti ke satu dua tiga pondok. Saya kira penting sekali menjelaskan apa yang telah dikerjakan oleh pemerintah dan apa yang akan dilakukan,” kata Presiden Jokowi usai mengunjungi Pondok Pesantren Mambaus Sholihin di Kecamatan Suci, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (8/3).
Menurut Presiden, dalam kunjungan ke pondok pesantren itu, dirinya juga meminta masukan kepada ulama, mana yang perlu diperbaiki, mana yang perlu dikerjakan yang lebih besar lagi. Presiden menilai, masukan-masukan seperti itu sangat penting sekali apabila dirinya masuk ke pondok-pondok.
Mengenai apakah juga dirinya minta masukan soal sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Presiden Jokowi dengan tegas mengatakan, bahwa kunjungannya ke pondok-pondok pesantren tidak ada urusannya dengan politik.
“Tanya saja ke Pak Kiai. Kalau ada pertanyaan dari Pak Kiai ya saya jawab. Enggak ada pertanyaan juga ya saya enggak jawab,” ujar Presiden Jokowi.
sai melakukan kunjungan kerja ke Gresik, Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Kabupaten Lamongan. (Ardiansyah Mahari)