Rabu, 21 Mei 2025

BAKAL MEMANAS NIH..! China Kuasai Terumbu Karang di LCS, Filipina Tegaskan Kedaulatan


JAKARTA- China, melalui media pemerintahnya, menyatakan kedaulatan atas sebuah terumbu karang tak berpenghuni di Laut China Selatan (LCS). Langkah ini berpotensi meningkatkan ketegangan dengan Filipina terkait wilayah sengketa tersebut.

Stasiun televisi pemerintah CCTV melaporkan pada Sabtu (26/4/2025) bahwa penjaga pantai China telah “melaksanakan kontrol maritim dan menjalankan yurisdiksi kedaulatan” atas Sandy Cay pada pertengahan April.

Menanggapi hal itu, gugus tugas Laut China Selatan Filipina pada Minggu (27/4/2025) menyatakan bahwa personel militer dan penjaga pantai mereka melakukan operasi di Sandy Cay untuk memperkuat “pelaksanaan rutin dan sah atas kesadaran domain maritim dan yurisdiksi atas Laut Filipina Barat,” istilah yang mereka gunakan untuk perairan di dalam zona ekonomi eksklusif mereka.

“Klaim pendudukan itu berita palsu,” tegas Asisten Direktur Jenderal Dewan Keamanan Nasional Filipina Jonathan Malaya, merujuk pada laporan bahwa China telah merebut Sandy Cay.

Kementerian Luar Negeri China belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Laporan ini muncul bersamaan dengan latihan militer tahunan antara pasukan Filipina dan AS, yang mencakup persiapan untuk konflik terkait Laut China Selatan. China sendiri menentang latihan perang tersebut, yang menurut mereka mengganggu “stabilitas strategis regional.”

Laut China Selatan telah lama menjadi sumber ketegangan antara China dan Filipina, dengan kedua negara memiliki klaim yang tumpang tindih atas serangkaian terumbu karang dan pulau-pulau kecil di wilayah tersebut. Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengambil pendekatan yang relatif tegas terhadap isu ini sejak berkuasa hampir tiga tahun lalu.

Deklarasi kedaulatan atas perairan sengketa ini merupakan tindakan terbaru dari China. China sendiri telah lama mengklaim kedaulatan atas wilayah yang luas tersebut.

CCTV melaporkan bahwa penjaga pantai China mengumpulkan bukti “aktivitas ilegal” oleh personel Filipina dan membersihkan sampah yang ditinggalkan seperti botol plastik dan batang kayu.

Menurut laporan CCTV, Filipina telah beberapa kali berupaya mencapai Sandy Cay sejak tahun lalu, namun penjaga pantai China berulang kali mencegat kapal-kapal mereka dan memperingatkan mereka untuk pergi. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru