Jumat, 4 Oktober 2024

Banser Kalbar Tolak Aksi HTI Di Masjid Raya Mujahidin

 

PONTIANAK – Aksi khilafah Hisbut Tahrir Indonesia (HTI) memang menasional. Bukan hanya di Jawa, di Kalimantan juga tengah ramai dibahas pengibaran bendera khilafah yang akan dilakukan pada Hari Sabtu (15/4) di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kalimantan Barat.

Sama dengan di Jawa, tema HTI di Kalbar ini juga tentang ‘Khilafah kewajiban Syar’i,  Jalan Menuju Kebangkitan Umat’. Acara ini mendapat perlawanan GP Ansor dan Banser. Bahkan sejumlah OKP (Organisasi Kepemudaan) juga akan turun jalan untuk mengadang khilafah.

Seperti diberitakan prokal.co, bahwa Gerakan Pemuda Ansor dan Barisan Serba Guna (Banser) Nahdlatul Ulama Provinsi Kalteng sudah menegaskan, sebagai organisasi kepemudaan Islam, pihaknya akan menolak semua gerakan atau aksi-aksi yang dapat menggerogoti keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penegasan itu disampaikan menanggapi berkembangkannya isu untuk menerapkan sistem pemerintahan khilafah yang salah satunya digaungkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagaimana yang akan dilakukan Sabtu (15/4) di Masjid Raya Mujahidin, Pontianak, Kalimantan Barat.

“GP Ansor dan Banser dengan tegas akan menolak pihak manapun yang ingin mengubah haluan negara RI. Kita akan berada di garis depan untuk menjaga keutuhan NKRI,” tegas Ketua GP Ansor Kalteng Elly Saputra, Minggu (9/4/) sebelumnya dan dikutip Bergelora.com.

Elly menegaskan, sikap GP Ansor dan Banser ini bukan berarti menolak organisasi HTI. Kalau soal organisasinya itu urusan pemerintah. Tetapi, yang ditolak GP Ansor dan Banser adalah gerakan atau aksi-aksi yang dapat merongrong pemerintahan dan keutuhan NKRI yang berideologikan Pancasila.

“Kami tidak menolak HTI, tetapi kalau misalnya mereka (HTI) atau siapa pun yang dalam gerakan dan aksinya terus mengkampanyekan faham khilafah yang jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila, serta mengancam keutuhan NKRI, maka mau tidak mau akan berhadapan dengan GP Ansor dan Banser. Kalau HTI lakukan itu,  kita tolak keberadaan HTI,” tandasnya. (Jim Kiroyan)

Datangi Markas HTI

Sebelumnya, pasca pemasangan beberapa spanduk penolakan HTI di sudut-sudut Kota Tasikmalaya, terlihat Ansor-Banser terus bersiaga, Jum’at (14/4), terlebih ada kabar HTI se Priangan Timur akan berkumpul di Mesjid Agung untuk berangkat ke Bandung.

Berkerumunnya Ansor-Banser setelah shalat Jum’at di sekitar Mesjid Agung memang tidak seperti biasanya, dan tidak pelak mengundang perhatian warga masyarakat serta jemaah mesjid.

Selang beberapa saat ada informasi bahwa kegiatan Hizbut Tahrir tersebut tidak jadi dilaksanakan di Mesjid Agung, tetapi dipusatkan di kantor sekretariatnya.

Maka, puluhan anggota Ansor-Banser bergegas menuju jalan. Gang Koko Rt. 05. Rw.02 Sukamaju Kidul Kecamatan Indihiang yang merupakan letak Sekretariat HTI Kota Tasikmalaya.

Setelah di lokasi, terlihat jelas beberapa bendera simbol HTI di depan kantor, tetapi isi bangunan nampak sepi dan tidak menemukan seorangpun, pun sontak beberapa anggota Banser memasang spanduk persis di depan kantor DPD II HTI.

Dikonfirmasi di lokasi, salah satu pengurus Ansor Muhammad Irfan, mengatakan, kami datang ke kantornya bukan untuk menyerang mereka, tetapi lebih pada mengingatkan supaya mereka (Pengurus dan anggota HTI) mengurungkan niatnya berangkat ke Bandung.

“Aksi kami sudah mendapat lampu hijau dari pihak keamanan, tentunya koordinasi dan komunikasi kami lakukan, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan aksi Ansor ini, karena insyaAllah kami taat hukum. Justru aksi kami karena HTI ini kegiatannya terus berkembang dan mengacaukan keamanan Kota Tasik.” tutur Irfan.

Ditanya lebih lanjut, Irfan memaparkan bahwa HTI ini adalah bom waktu, yang sewaktu waktu bisa menghancurkan tatanan negara dan memecah kerukunan masyarakat. Penolakan HTI ini tambah Irfan, bukan spontanitas atau ikut-ikutan, tetapi berdasarkan kajian panjang para ulama NU tentang konsep khilafah di Indonesia. Tegas Bendahara PC Ansor Kota Tasik ini.

Menurut salah seorang warga masyarakat sekitar, yang tidak mau disebutkan namanya menuturkan, bahwa para jemaah HTI tersebut tidak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, dan biasanya mereka berkumpul setiap malam Jum’at dan Minggu.

Menurut informasi, HTI sering mengadakan Halaqoh setiap selesai jumatan, dan HTI rencananya pada hari Jum’at 14 April menjadikan Mesjid Agung sebagai lokasi persiapan Masirah Panji Rasulullah oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang akan dipusatkan di Bandung tepatnya di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat tanggal 15 April. (Jim Kiroyan/Halomoan Aritonang)

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru