JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, bahwa pemerintah tidak hanya mengurus masalah ekonomi terus, tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan, ruang-ruang yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan agama memang harus diseimbangkan. Oleh sebab itu, Presiden mendukung penuh Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang akan terus membangun tempat ibadah.
“Masjid Raya tidak hanya di Jakarta Barat, tapi nanti di Jakarta Selatan, nanti di Jakarta Timur, karena yang Utara sudah ada Islamic Center,” kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai Peresmian Masjid Raya K.H. Hasyim Asy’ari, d Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (15/4) siang.
Presiden mengulang kembali pernyataannya, bahwa dirinya sudah dibisiki oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, bahwa Masjid Raya seperti di Daan Mogot, Jakarta Barat itu, juga nanti akan dibangun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Mengenai provinsi lain, menurut Presiden, sudah ada Masjid Raya di masing-masing povinsi.
Presiden Jokowi juga menegaskan, bahwa negara Indonesia adalah negara yang majemuk, beragam, dan plural.
“Oleh sebab itu, Semua pihak untuk saling menghargai, saling menghormati antar sesama bangsa Indonesia. Itu yang paling penting,” ujarnya.
Ornamen Betawi
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, pembangunan Masjid Raya Kyai Haji Hasyim Asy’ari, di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, yang telah diresmikannya pada Sabtu (15/4) siang, menjadi simbol keislaman yang ramah, moderat, dan menjadi pilar keberagaman kota Jakarta pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
“Masjid Raya Kyai Haji Hasyim Asy’ari ini juga menjadi bukti komitmen pemerintah pusat dan pemerintah DKI Jakarta dalam menghargai hak beribadah umat Islam, sebagai pilar utama bangsa ini. Dan pemerintah mendukung penuh hak beragama dan beribadah warganya,” kata Presiden Jokowi.
Dijelaskan Presiden, sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta, dirinya yang meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Raya itu, yaitu pada 2014. Sebelum ini Jakarta belum mempunyai Masjid Raya. Setelah peletakan batu pertama, pembangunan dimulai dan diselesaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Saat ini masjid ini telah selesai seratus persen.
“Saya senang masjid ini penuh dengan ornamen-ornamen Betawi, karena memang saat itu kita minta ada ornamen gigi balang di setiap tiangnya. Kalau kita lihat ada pagar langkan, pagarnya ini juga khas Betawi dan bangunannya berasal dari ide rumah bapang, yang ini juga khas Betawi. Jadi ini hampir seluruhnya kekhasan karakter Betawi ini dimunculkan di Masjid Raya Hasyim Asy’ari di Jakarta ini,” terang Presiden.
Presiden Jokowi menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat atas tuntasnya pembangunan Masjid Raya Kyai Haji Hasyim Asy’ari itu, yang merupakan wujud kerja sama antara pemerintah dan Provinsi DKI, didukung oleh DPRD, yang semuanya memberikan dukungan yang luar biasa, sehingga dalam 3 (tiga) tahun masjid ini bisa diselesaikan.
“Ini bukti bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah mempunyai komitmen, tidak hanya meningkatkan kehidupan ekonomi warga, tetapi juga menjamin kehidupan beragama yang semarak dan barokah,” tutur Presiden.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, saat meresmikan Masjid Raya itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soemarsono, KH. Salahudin Wahid, Yenny Abdurrahman Wahid, dan keluarga besar KH Hasyim Asy’ari.
Masjid Raya Kyai Haji Hasyim Asy’ari Jakarta yang memiliki 2 lantai dan 5 menara, dibangun di atas tanah seluas 2,4 hektar dengan luas bangunan 1,7 hektar. Daya tampung masjid ini adalah sebanyak 12.500 jemaah. Masjid juga dilengkapi ruang serbaguna, ruang tambahan (mezzanine), ruang kelas, ruang sosial, gudang, dan ruang UKM (Usaha Kecil Menengah). (Kanya E. Graciella)