Jumat, 4 Oktober 2024

BEJAT BANGET NIH..! Hancurnya Masa Depan Siswi SD di Pamekasan, Dihamili Guru Ngaji Jelang Subuh

PAMEKASAN – Tindak kekerasan seksual pada anak di bawah yang mengarah penodaan sampai hamil, dialami ER (11), seorang siswi kelas IV sebuah sekolah dasar (SD) di Pamekasan. Akibat ulah gurunya di yayasan panti asuhan di mana ia belajar dan menginap, gadis kecil itu sekarang diduga menanggung kehamilan berusia dua bulan.

Tentu saja nasib ER itu mengaduk emosi masyarakat dan para orangtua, terutama orangtua korban. Padahal ER sebenarnya juga menetap sementara di yayasan panti asuhan di Desa Panaguan, Kecamatan Larangan itu untuk belajar.

Perbuatan tidak bermoral itu dilakukan MSR (48) yang merupakan guru ngaji di yayasan itu. Semula pelaku berniat membangunkan korban untuk shalat Subuh, tetapi melihat korban tertidur pulas di kamarnya ia malah kemudian menggerayangi tubuh siswinya itu.

Akibat perbuatannya itu MSR kini ditahan di Polres Pamekasan, setelah ibu korban melaporkan perbuatan tak senonoh. Sebab, tindakan asusila itu, orangtuanya melihat perubahan pada perilaku dan tubuh anaknya yang diduga telah berbadan dua.

Kapolres Pamekasan, AKBP Jazuli Dani Iriawan dalam keterangannya, Rabu (10/1/2024) mengatakan, peristiwa asusila yang dilakukan MSR berlangsung selama dua bulan, antara Oktober – November 2023.

Namun kasusnya baru dilaporkan orang tua korban pada Senin (8/1/2024) lalu.

“Setelah kami menerima laporan korban dan meminta visum et repertum ke rumah sakit, kami meminta keterangan korban dan tiga orang saksi. Selanjutnya kami memeriksa pelaku, yang ternyata mengakui semua perbuatannya. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kami tahan di Polres Pamekasan,” ujar Dani.

Menurut Dani, dari keterangan korban, beberapa bulan lalu ia juga pernah dilecehkan temannya. Tetapi temannya yang berinisial M sudah dikeluarkan dari yayasan setelah korban melapor.

Tetapi bak lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya, kali ini gurunya sendiri yang menjadi predator. Disampaikan kapolres, penyidik menyita pakaian yang dikenakan korban, berupa rok bahan kaus dengan motif bunga warna-warni. Kemudian baju lengan panjang hitam, motif garis-garis warna putih.

“Alasan tersangka, ia awalnya ingin membangunkan korban agar shalat Subuh. Tetapi tersangka bertindak lain, lalu melecehkan korban,” kata kapolres.

Kepada Bergelora.com di Pamekasan dilaporkan, menurut sumber Polres Pamekasan, kasus asusila anak di bawah umur ini terkuak pada 22 Desember 2023 lalu, saat korban pulang ke rumahnya dengan alasan saat itu sekolah di yayasannya libur. Di hari pertama dan kedua berada di rumah, keluarganya masih belum menaruh curiga terhadap korban.

Tetapi di hari ketiga, korban terlihat murung dan bertingkah tidak seperti biasanya. Korban lebih banyak berada di dalam kamar. Sepertinya korban terkesan mengurung diri dan cenderung tertutup.

Setiap ditanya ibunya ada masalah apa di yayasan, korban hanya menggeleng, tidak mau mengatakan apa yang terjadi. Dan korban hanya mengatakan, tidak mau kembali ke yayasan.

Setelah didesak, akhirnya korban mengaku dilecehkan oleh MSR, pria beristri dan punya tiga anak. Saat sedang tidur di kamarnya, dadanya diremas-remas, organ intimnya diraba-raba dan mengalami hal-hal lain yang korban tidak ingat.

Tidak terima dengan yang menimpa anaknya, pihak keluarga dan orangtuanya melapor ke Polres Pamekasan. Setelah meminta keterangan korban dan mengetahui hasil visum korban, dan ada luka robek di organ rahasia korban, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pamekasan, menangkap tersangka di rumahnya. (Ardiansyah Mahari)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru