Jakarta-Makin maraknya narasi hoax dan hatespeech di masyarakat khususnya di Dunia maya membuat bangsa Indonesia makin jauh dari nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara yang senantiasa menjunjung persatuan dan kesatuan, serta menghormati perbedaan.
Nilai nilai yang tercermin dalam dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila ini terasa makin ditinggalkan dan hanya dibicarakan dalam tatar Teori, bukan dilaksanakan secara nyata dalam kehidupan sehari hari.
Keresahan terhadap fenomena inilah yang membuat Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) melakukan kunjungan untuk berdiskusi dan menjajaki kemungkinan bekerjasama terkait usaha pembumian Pancasila bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Senin (14/02/2022).
Dalam Kesempatan Tersebut Perwakilan dari Lakmi diterima oleh Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Antonius Benny Susetyo dan Kepala Bagian Humas, Biro Fasilitasi Pimpinan Hubungan Masyarakat dan Administrasi Bapak Akhmad Firdaus.
Dalam Kesempatan Ini Romo Benny menyatakan bahwa pada pokoknya BPIP selalu terbuka terkait peluang Kolaborasi terkait pembumian Pancasila, Organisasi-organisasi yang dikelola oleh generasi muda diharapkan dapat menerjemahkan Konten Konten tentang Pancasila dari BPIP yang memiliki bahasa yang terkadang terlalu dan resmi menjadi Konten yang membumi dan dapat dicerna oleh generasi muda hingga nilai nilai Pancasila dapat terserap dan diamalkan dalam kehidupan sehari hari.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama Lapmi PB HMI, Tafrichul Fuady Absa menyatakan bahwa Lapmi berkomitmen menyebarkan narasi narasi positif melalui konten kreatif. Menyebarkan Islam yang ramah, bukan Islam yang marah. Menyebarkan pemahaman Islam yang rahmatan lil alamin melalui media digital, hal ini tentu sejalan dengan usaha BPIP dalam membumikan nilai nilai Pancasila yang menjunjung tinggi perdamaian serta persatuan dan kesatuan. Lebih lanjut Tafricul menyatakan bahwa Lapmi mempunyai sumber daya manusia untuk melawan isu-isu yang dapat merusak kesatuan NKRI.
Lapmi juga memiliki sosial media, media online, media cetak yang berperan aktif menyebarkan pemahaman Islam moderat. dan karenanya kolaborasi dipandang perlu untuk dilaksanakan.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, dalam pertemuan yang diselenggarakan di Ruang Rapat Gedung BPIP itu, Romo Benny menyatakan lebih lanjut bahwa sampai saat ini pemahaman mengenai Pancasila masih belum tersentuh secara luas ke masyarakat. Bahasa-bahasa akademisi yang termuat di jurnal-jurnal kampus hingga lembaga negara tidak tersalurkan dengan baik, Maka perlu adanya kontekstualisasi pemahaman Pancasila yang dibuat oleh BPIP ke generasi milenial. Yang mana generasi Y dan Z saat ini memiliki media sosial dan berperan aktif mencari pengetahuan atau ilmu di sana.
“LAPMI dapat berperan aktif menyebarkan pemahaman Pancasila kepada generasi milenial dengan berbagai cara yang disukai anak muda,karena sebagai pewaris bangsa generasi muda harus memiliki dasar yang kuat dan tidak boleh kehilangan jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia” ujar Romo Benny. (Calvin G. Eben-Haezer)