SUKOHARJO – Sejumlah perusahaan di Sukoharjo disebutkan siap menampung eks pekerja PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Pada Jumat (28/2/2025), tercatat sudah ada 10.133 lowongan pekerjaan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo, Sumarno saat diwawancarai, Jumat (28/2/2025).
“Untuk penyaluran tenaga kerja, sampai dengan hari ini sudah ada sekitar 10.133 lowongan kerja yang mereka sudah menghubungi kami dan siap untuk menampung,” kata dia.
Menurut Sumarno, perusahaan yang siap menampung karyawan eks Sritex di antaranya adalah perusahaan tekstil, garmen, dan rokok.
Ia menjelaskan, khusus untuk lowongan di perusahaan tekstil kemungkinan tidak memerlukan persyaratan yang terlalu banyak.
“Dikhususkan yang pengalaman di tekstil, mereka akan diutamakan tentunya tidak terlalu banyak persyaratan yang diutamakan,” kata dia.
“Perusahaan rokok Attin Sigaret dari Djarum juga sudah siap menampung sekitar 2.000 orang,” papar dia.
Informasi Lowongan Kerja
Kepada Bergelora.com di Sukoharjo dilaporkan, Sumarno menegaskan bahwa karyawan eks Sritex dipastikan diterima di perusahaan-perusahaan itu jika masih berusia produktif.
“Pasti diterima, ya terutama usia maksiaml 50 tahun kalau sudah terlalu tua ya,” bebernya.
Informasi terkait perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan bisa dilihat di kantor Balai Latihan Kerja (BLK), Gabusan, Jombor, Bendosari, Sukoharjo.
“Kami sudah dimintai pekerja yang mau mendaftar itu dipersilakan untuk segera mendaftar kemudian,” katanya.
“Kemarin sudah kami buka di sini. Nanti bisa kalau yang merasa jauh bisa ke dinas di BLK, namun kalau mereka mau menghubungi perusahaan bisa,” lanjut dia
Selain itu, Sumarno menambahkan, pihaknya akan memfasilitasi bagi para eks Sritex yang yang ingin mengikuti pelatihan kerja di BLK Sukoharjo.
“Kami juga sudah menyiapkan apabila ada yang mau untuk latihan kerja ini di BLK Sukoharjo sudah kami siapkan bagi mereka yang ingin mengikuti pelatihan,” tutup dia.
Seperti diketahui bahwa penutupan PT. Sritex per 1 Maret 2025 berimbas dengan diberhentikannya 8.475 karyawan. (Prijo Wasono)