JAKARTA- Bentrok yang terjadi di Bundaran HI antara Relawan Jokowi Bara JP dengan pendukung Prabowo Minggu (15/6), dikarenakan pendukung Prabowo dengan rombong drum band berhenti di depan Relawan Jokowi Bara JP bersama Guruh Soekarnoputra.
“Sound system kami kan hanya kelas murahan. Begitu ada suara drum band dalam jumlah besar dan mewah, suara sound system kami jadi lenyap. Mereka berhenti persis di depan kami, membuat suara kami hilang,” jelas Syafti Hidayat, penanggung aksi Bara JPÂ kepada Bergelora di Jakarta, Minggu (15/5).
Syafti menambahkan, Relawan Jokowi yang umumnya masyarakat bawah marah karena Pendukung Prabowo dangan drum band dengan suara yang menenggelamkan sound system kami berhenti di hadapannya. Relawan Jokowi meminta agar rombongan drumband. Prabowo tidak berhenti dan lanjutkan perjalanan.
Karena rombongan Prabowo lama berhenti sembari memainkan drum band, Relawan Jokowi kemudian menghampiri mereka, meminta agar jalan terus. Polisi berusaha melerai agar Relawan Jokowi jangan mendekat. Namun tak urung, seorang wartawan ditonjok oleh pendukung Prabowo.
“Dengan kondisi demikian, silakan masyarakat menilai, siapa yang memprovokasi, kami apakah mereka? Bayangkan jika anda menggunakan sound system sederhana, berhenti rombongan drum band yang menenggelamkan suara anda. Bagaimana reaksi anda?” ujar Syafti jengkel.
Acara di Bundaran HI merupakan ulang tahun pertama Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) yang pertama, lahir di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung 15 Juni 2013, gedung tempat Soekarno diadili tahun 1930Â dengan pledoi Indonesia Menggoegat. Bara JP menjadi Relawan Jokowi yang pertama.
Dari atas panggung, disaksikan Guruh Soekarnoputra, salah satu pendukung Jokowi-JK meneriakan kekesalan dengan mengatakan pihak kepolisian harus bersikap netral, dengan tidak membiarkan ratusan pendukung Prabowo-Hatta berhenti di depan acara dukungan Jokowi-JK. (Enrico N. Abdielli)