SORONG – Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward OS Hiariej mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak masalah dihina akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung dengan kata-kata kasar. Meski begitu, Eddy, sapaan akrabnya, mempersilakan aparat penegak hukum (APH) yang bekerja. Sebab, ada efek keonaran yang ditimbulkan dari pernyataan Rocky Gerung yang menghina Jokowi itu. Hal tersebut Edward sampaikan dalam acara Kumham Goes To Campus di Universitas Victory Sorong, Papua Barat, Kamis (10/8/2023).
“Soal Rocky Gerung, biarkanlah aparat yang bekerja. Tapi saya ingin katakan itu adalah delik aduan, dan Presiden Joko Widodo ketika menjawab pertanyaan dalam doorstop di depan pers, ‘itu masalah kecil, dan saya fokus pada bekerja’. Artinya apa? Beliau tidak persoalkan itu,” ujar Edward. “Bahwa efek dari pernyataan Rocky Gerung itu apakah menimbulkan keonaran, dan sebagainya, nanti biarlah aparat penegak hukum yang menentukan,” sambungnya.
Edward pun menyadari posisinya sebagai seorang wakil menteri, sehingga dia tidak ingin membahasnya lebih lanjut. Dia menegaskan harus tetap bersikap netral dalam kasus Rocky Gerung yang banyak dilaporkan masyarakat ini.
“Kalau saya jawab sembarangan, nanti dikira intervensi terhadap hukum. Jadi saya harus bersifat netral. Hal lain kalau saya sebagai guru besar hukum pidana di fakultas UGM, itu ceritanya lain lagi,” tutur Edward.
Kepada Bergelora.com di Sorong dilaporkan, sementara itu, Edward menekankan cacian dan makian tidak menjadi bagian dari demokrasi Pancasila.
“Saya kira begini ya, demokrasi kita itu adalah demokrasi Pancasila. Kita tidak bisa mengatakan bahwa cacian dan makian itu adalah bagian dari demokrasi Pancasila,” imbuhnya.
Rocky Gerung minta maaf Sebelumnya, Rocky Gerung menyesal karena kritikannya yang diduga bernada hinaan kepada Presiden Joko Widodo menimbulkan perselisihan serta pro dan kontra di publik.
“Jadi sekali lagi, saya menyesalkan bahwa persoalan hukum yang dari awal saya katakan ini adalah kritik saya terhadap Presiden Jokowi yang saya ucapkan dengan sangat tajam, dan biasa saya lakukan itu di mana-mana,” kata Rocky saat ditemui pers di Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
Rocky menyadari bahwa kasus ini akhirnya membuka perselisihan. Perselisihan pun berlanjut dan tanpa arah serta menimbulkan keonaran. Ia pun meminta maaf atas perselisihan yang terjadi. Namun, Rocky tidak ingin berkomentar lebih lanjut mengenai pihak-pihak yang melaporkannya kepada polisi atas kritik tersebut.
“Saya minta maaf terhadap keadaan hari ini yang menyebabkan perselisihan berlanjut tanpa arah. Saya merasa kok ini kenapa enggak bisa diselesaikan secara hukum,” ucap dia. (Sam Awom)