Jumat, 14 Februari 2025

BIKIN AS MERIANG NIH..! Rusia Kerahkan Kapal Selam Nuklir, ke Negara Tetangga Amerika Serikat

JAKARTA— Sebuah kapal selam nuklir Rusia bersama dengan tiga kapal perang akan mengunjungi Havana, ibu kota Kuba, yang terletak di dekat perbatasan AS.

Kapal selam nuklir Rusia meluncurkan rudal inert selama pelatihan baru-baru ini. (Ist)

Kunjungan “persahabatan” yang akan dilakukan oleh empat kapal perang Rusia pada minggu depan menandai pengerahan pasukan angkatan laut Rusia terbesar ke negara Amerika Tengah tersebut dalam beberapa dekade.

Rusia, dan sebelumnya Uni Soviet, telah menjalin hubungan dekat dengan Kuba selama bertahun-tahun, dan kunjungan ini memperkuat hubungan diplomatik dan militer antara Moskow dan Havana.

Menurut pemerintah Kuba, kontingen angkatan laut Rusia termasuk fregat “Admiral Gorshkov”, kapal selam nuklir kelas Yasen “Kazan”, kapal pemasok bahan bakar “Pashin”, dan kapal tunda penyelamat “Chiker”.

Kapal selam kelas Yasen “Kazan,” yang ditugaskan pada tahun 2021 dan dikenal karena kemampuannya yang super senyap, diluncurkan di Galangan Kapal Sevmash di Severodvinsk setelah pembangunannya dimulai pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2017.

Kazan, Kapal selam nuklir kelas Yasen Rusia. (Ist)

Sejak tahun 2017, kapal selam terbaru Rusia ini telah menjalani uji laut hingga ditugaskan pada tahun 2021.

Persenjataan utama kapal selam “Kazan” mencakup rudal jelajah “Kalibr”.

Meskipun Rusia belum mengungkapkan jumlah pasti rudal “Kalibr” yang akan dibawa oleh kapal selam kelas Yasen, termasuk “Kazan”, kapal selam pertama di kelasnya, “Severodvinsk,” dilengkapi dengan 40 rudal “Kalibr”.

Selain itu, “Kazan” juga dipersenjatai dengan peluru kendali lainnya seperti “Oniks” dan rudal hipersonik “Tsirkon”.

Pemerintah Kuba telah memastikan bahwa kapal perang Rusia tersebut akan ditempatkan di dekat perbatasan AS mulai 12 Juni hingga 17 Juni, dan tidak ada satu pun kapal perang tersebut yang akan membawa senjata nuklir.

“Kapal-kapal Rusia ini tidak akan menimbulkan ancaman bagi kawasan,” kata pemerintah Kuba dalam rilisnya.

Fregat Rusia Admiral Gorshkov. (Ist)

Setibanya di Pelabuhan Havana, salah satu kapal perang Rusia akan menembakkan 21 senjata hormat sebagai penghormatan kepada Kuba.

Penghormatan ini akan dibalas dengan tembakan meriam oleh pasukan militer Kuba, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri negara Amerika Tengah tersebut.

Pengumuman pemerintah Kuba ini muncul hanya sehari setelah pejabat senior AS menyatakan mereka memantau pergerakan kapal perang dan pesawat tempur Rusia yang menuju Karibia untuk latihan militer.

Menurut para pejabat AS, latihan militer Rusia di perairan Karibia adalah bagian dari tindakan pembalasan Moskow terhadap dukungan Washington terhadap Ukraina dalam konflik yang sedang berlangsung.

Kedekatan jarak antara Kuba dan Amerika Serikat. (Ist)

Departemen Pertahanan AS dan Departemen Luar Negeri telah mengindikasikan bahwa Rusia akan meningkatkan aktivitas militernya di dekat Amerika pada musim panas ini sebagai bagian dari manuver mereka.

“Rusia diperkirakan akan mengerahkan kapal perangnya ke Karibia, mungkin singgah di Kuba dan Venezuela,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS, sambil juga menyatakan bahwa manuver ini tidak menimbulkan ancaman bagi Washington.

Kehadiran kapal perang Rusia di Kuba bertepatan dengan pengumuman Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia akan mengambil tindakan asimetris secara global sebagai tanggapan atas keputusan Amerika Serikat yang mengizinkan Ukraina menggunakan persenjataan yang dipasok untuk melawan Rusia.

Meskipun kehadiran kapal perang Rusia di Kuba diakui sebagai sebuah perkembangan, para pejabat AS telah menyatakan bahwa hal itu tidak menjadi perhatian mereka dari sudut pandang keamanan. Tentu hal ini untuk menutupi kekhawatiran Washington.

Kunjungan kapal perang Rusia ke Kuba bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena pada bulan Juli tahun lalu, kapal pelatihan Angkatan Laut Rusia “Perekop” berlayar ke Havana untuk kunjungan empat hari.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, selama puncak ketegangan Perang Dingin pada tahun 1962, Uni Soviet mengirimkan kapal perangnya yang membawa senjata nuklir ke Kuba, memicu “Krisis Rudal Kuba” dan hampir menjerumuskan dunia ke dalam Perang Dunia III. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru