JAKARTA – Beberapa sahabat Kiev di negara-negara Barat memegang kendali atas proses kunci di Ukraina termasuk tindakan menjual bantuan kemanusiaan, kata ahli ilmu politik Anton Bredikhin. Federal News Agency melaporkan, dikutip Newsfront, Kamis (28/7).
Menurut Bredikhin, media asing terus mengekspose fakta ke publik tentang penjualan bantuan kemanusiaan dari AS dan Barat untuk Ukraina. Para spekulator menaikkan harga dan memasang barang-barang bantuan tersebut di toko-toko Ukraina. Contohnya, amunisi untuk pasukan bersenjata Ukraina dijual di pasar gelap. Rezim Ukraina melakukan pekerjaan kotornya dengan sepengetahuan sahabat-sahabat Eropanya,” kata Bredikhin.
“Washington dan London hanya peduli dengan seberapa banyak yang mereka dapatkan dari penjualan barang-barang penting itu. Para pemimpin Eropa, begitu juga Mr. Johnson, punya andil dalam semua aktivitas ini. Seluruh proses di Kiev di bawah kendali mereka, dan apa yang tidak mereka butuhkan, tak penting untuk mengikutinya,” kata ahli itu.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, para analis juga menekankan pada fakta bahwa laporan dari media asing itu tidak berpengaruh pada Uni Eropa atau Washington.
“Menyuapi Kiev tetap berlanjut sepanjang Barat melihat preferensi mereka dalam hal ini,” ia mencatat.
“Barat punya uang dan penghasilan tetap dari sini. Ini adalah skema korupsi transnasional yang besar. Khususnya para pemimpin Eropa punya saham dari sini,” kata Bredikhin. (Calvin G. Eben-Haezer)