JAKARTA – Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap nama-nama menteri kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah digodok. Dasco menyebut sampai saat ini dinamika dalam menentukan nama-nama menteri masih ada.
“Jadi untuk kabinet, pada saat ini karena kurang dari 30 hari, dinamikanya masih ada, tapi sebagian besar nama-nama sudah digodok,” kata Dasco di Indonesia Arena GBK, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2024).
Namun, Dasco mengatakan susunan menteri itu belum dapat diumumkan. Terpenting, kata dia, nama-nama menteri pemerintahan Prabowo-Gibran sudah digodok.
“Belum bisa diumumkan,” ujarnya.
Dasco menyampaikan dalam penyusunan nama-nama menteri, pihaknya juga melibatkan partai politik yang baru bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yaitu KIM Plus. Dasco mengatakan partai-partai di KIM Plus diajak berdiskusi.
“Ya semua yang berkoalisi kita ajak bicara, dan kita kemudian juga koordinasi, seperti yang pernah disampaikan Pak Prabowo bahwa bangsa kita ini adalah sebuah negara yang besar, yang harus kemudian kita sama-sama membangunnya,” ucapnya.
Namun, Dasco meminta untuk menunggu terkait partai-partai itu mendapatkan kursi menteri atau tidak. “Ya nanti lihat aja,” imbuhnya.
Jangan Ada Nyebut Angka 11
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ingin mengakhiri rivalitas sejak periode Pilpres 2024. Saat persaingan debat pilpres itu, sempat muncul angka 11 untuk Prabowo. Namun kini Prabowo tidak ingin mengungkit sosok yang memberi angka 11 itu.
“Jadi, kalau akhir-akhir ini ada yang, apa ya, omon-omon (istilah khas Prabowo untuk menyebut ‘omong-omong’) nggak enak lagi…,” kata Prabowo di arena Apel Kader Partai Gerindra, di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
Dia menunjukkan gestur tangan yang memeragakan orang berbicara. Prabowo tidak langsung melanjutkan kata-katanya. Kemudian, dia menahan diri untuk tidak menyindir orang lain.
“Udah… udah…, sekarang tidak boleh nyindir-nyindir lagi. Jangan ada yang nyebut angka 11 ya. Jangan. Jangan! Nggak boleh, nggak boleh,” kata Prabowo, disambut gemuruh dan tepuk tangan seisi stadion.
Selanjutnya, Prabowo mengutarakan pendapatnya mengenai demokrasi di Indonesia. Dia tidak ingin politik Indonesia dilengkapi kubu oposisi seperti di negara lain. Menurutnya, oposisi di negara lain membuat para politikus di negara lain menjadi tidak akrab. Dia tidak suka itu.
“Tradisi kita lain. Menurut saya, demokrasi kita harus berani bersaing boleh, tapi pada saat kepentingan nasional, kita tidak boleh ikut pola-pola orang lain. Mereka itu kalau oposisi, oposisinya sampai nggak tahulah, oposisinya itu sampai mengarah ke bermusuhan. Kita tidak boleh, kita tidak mau, dan kita insyaallah tidak akan,” kata Prabowo. (Web Warouw)