Kamis, 3 Juli 2025

BURUAN…! Ribka Tjiptaning: Pusat Harus Tanggung Semua Biaya Kesehatan Korban Bencana Sulteng

Dokter Ribka Tjiptaning, anggota Komisi IX, DPR-RI. (Ist)

JAKARTA- Ribka Tjiptaning mendesak pemerintah pusat menanggung semua biaya pengobatan korban gempa bumi dan tzunami di Palu, Sigi, Donggala. “Pemerintah harus menjamin biaya pengobatannya, sampai proses rehabilitasi medik nantinya,” ujar anggota Komisi IX DPR RI ini.

Pernyataan anggota parlemen ini disampaikannya hari ini, Kamis (4/10), di sela kunjungan kerja Komisi IX DPRI memantau kesiapan RSUP Dr. Wahidin SudiroHusodo Makasar, sebagai rumah sakit rujukan nasional bagian Indonesia Timur dalam melayani korban gempa di Propinsi tetangganya.

“Sampai hari ini sudah lebih dari 10 ribu korban dirujuk ke rumah sakit ini. Saya menyaksikan banyak korban patah tulang dan amputasi. Seorang penari punggungnya remuk dan didiagnosa mengalami kelumpuhan,” ungkapnya.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana ini juga menerima keluhan Dirut Rumah Sakit tersebut. “Sampai hari ini BPJS masih nunggak 130 milyar, membuat kesulitan keuangan rumah sakit. Mereka sangat butuh sekali besi pen untuk menyambung patah tulang, yang harganya mahal sekali. Yang penting ditangani dulu, ditengah belum ada kepastian yang menanggung biaya,” ungkapnya.

“Pemerintah pusat harus segera menyelesaikan masalah keuangan rumah sakit rujukan nasional ini  agar mereka mampu dengan leluasa melakukan tugas kemanusiaannya,” tegasnya.

Jokowi Tinjau Donggala

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa proses penanganan dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan daerah lain di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini masih dalam tahapan evakuasi.

“Proses evakuasi, tadi di Petobo juga proses evakuasi. Memang tahapan kita ini pada tahapan evakuasi. Di sini di Hotel Roa-Roa juga diperkirakan masih ada 30 korban yang ada di dalam,” kata Presiden Jokowi saat meninjau lokasi terdampak gempa dan tsunami, di Hotel Roa-Roa, Kota Palu, Rabu (3/10) siang.

Menurut Presiden, proses evakuasi ini akan terus diselesaikan agar seluruh korban yang ada bisa diangkat.

Sebagaimana diketahui Hotel Roa-Roa ambruk saat terjadi bencana gempa bumi dan tsunami pada Jumat (28/9) lalu. Pada saat kejadian diperkirakan banyak tamu hotel yang tidak sempat menyelamatkan diri.

Usai meninjau lokasi evakuasi di Hotel Roa-Roa, Presiden Jokowi dan rombongan melanjutkan peninjauan ke lokasi terdampak gempa diKabupaten Donggala. Dalam perjalanan, Presiden berhenti dua kali untuk menyapa langsung masyarakat yang berada di sisi jalan, serta membagikan biskuit.

Dalam tenda pengungsi, Presiden menyapa dan berbincang dengan para pengungsi.

Kepada Kepala Negara, para pengungsi bercerita mengenai bencana yang menimpanya dan situasi mereka di tempat pengungsian. Saat di tempat pengungsian ini, Presiden juga memberikan makanan siap saji.

Mendampingi Presiden dalam peninjauan ke beberapa lokasi ini, Menko Polhukam Wiranto, Menko PMK Puan Maharani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Kepala BNPB Willem Rampangilei, dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.

Selesai itu, Presiden dan rombongan kemudian menuju helipad di Kantor Bupati Donggala untuk kemudian terbang kembali ke Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Kota Palu. (Petrus/Web)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru