Jumat, 4 Juli 2025

SEGERA…! Presiden Jokowi: Perbaiki Distribusi Logistik Korban Gempa Di Sulteng

Kota Palu pasca gempa dan tsunami, Jumat (28/9). (Ist)

PALU- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui masalah distribusi logistik bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan sekitarnya memerlukan perbaikan di sejumlah sisi. Tim di lapangan diketahui masih belum mampu menjangkau sejumlah lokasi terdampak gempa untuk mendistribusikan bantuan.

“Ada beberapa kecamatan yang memang kalau dijangkau lewat darat tidak bisa. Ini yang tadi saya perintahkan untuk segera hari ini diselesaikan,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan usai memimpin Rapat Terbatas di pelataran Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (3/10) sore.

Rapat tersebut digelar setelah Presiden dan rombongan tiba dari Kabupaten Donggala, Rabu (3/10) sore. “Setelah melihat lagi di lapangan, kemudian kita evaluasi mengenai progress yang ada di lapangan,” ujarnya.

Presiden juga memerintahkan gubernur dan jajarannya untuk mengimbau warga memulai kembali aktivitas perekonomian yang sempat lumpuh. Presiden berharap agar para pemilik toko di lokasi terdampak gempa mau menjalankan kembali aktivitasnya.

“Kita ajak untuk buka dengan jaminan keamanan dari aparat kepolisian dan TNI di titik-titik ekonomi sehingga ekonomi berjalan normal kembali,” pinta Presiden.

Kepala Negara sekaligus menginstruksikan gubernur, bupati, dan wali kota setempat untuk mengaktifkan kembali pelayanan bagi masyarakat.

“Tadi saya perintahkan kepada Gubernur agar kantor gubernur dibuka normal kembali. Kantor bupati dan wali kota juga dibuka agar pelayanan masyarakat normal kembali,” ungkap Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai bahwa proses evakuasi terhadap korban gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9) lalu itu telah berjalan dengan baik. Ia menambahkan bahwa alat-alat berat pun sudah ada di lapangan semuanya.

Presiden juga memandang bahwa penanganan dan perawatan terhadap korban luka-luka baik yang dirawat di Kota Palu maupun yang diterbangkan ke Makassar guna mendapat perawatan yang lebih intensif juga sudah berjalan dengan baik.

Tampak hadir dalam rapat evaluasi itu Menko Polhukam Wiranto, Menko PMK Puan Maharani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menristekdikti Mohamad Nasir, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya TNI M Syaugi, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Ermi Widyatno, dan Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang.

Usai memimpin rapat evalusi, Presiden Jokowi dan rombongan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Boeing 737-400 TNI AU melalui Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Kota Palu pada pukul 17.15 WITA dan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta pada pukul 18.30 WIB.

Diminta Surat Pengantar RT/RW

Sementara itu kepada Bergelora.com dilaporkan rakyat di Palu, Donggala dan Sigi mengeluhkan distribusi bantuan makanan dan logistik lainnya yang tidak merata.

“Kak Boy, tolong kirimkan bahan makanan kita so kelaparan di Palu ini susah dapa bantuan. Katanya ambil bantuan juga musti pakai surat Pengantar RT/RW. Ini RT/RW sudah tidak tau sudah menyingkir keluar dari Palu,” demikian sebuah pesan dari Lexy Pakekong, Pengurus Gereja GPID Sulteng Jalan Tanjung Marimbaya Palu kepada Boy Sompotan, aktivis PBHI (Persatuan Bantuan Hukum Indonesia) di Jakarta Kamis (4/10).

Pesan itu menyampaikan ada alamat pengungsi di Jalan Tanjung 1 Lorong Karoya Belakang Citra Mulia Pas Depan Halaman Bekas Sekolah STIKES dan Jalan Basuki Rahmat  Samping Hotel BEST WESTRN COCO Palu.

“Tolong kalau kak Boy punya kenalan di Posko Bantuan Dari Pusat di Korem Atau di BNPB. Supaya kita pergi ambil bantuan untuk makan dan perlengkapan anak/bayi,” katanya lagi

Ia menyampaikan koordinator pengungsi bernaman enda dan Aco sedang menunggu bantuan.

“Ada 250 orang torang mengungsi di sini tenda tidak ada. Ini juga lagi hujan. Belum ada bantuan kendaraan. Mau ambil bantuan juga bensin sudah tidak ada. Tempatnya jauh,” katanya.

Berapa saat kemudian Lexy menyampaikan pesan keluarganya sudah ke Bandara Mutiara, Palu.

“Kak Boy torang so ke Bandara. Batunggu berhari-hari di Airport Mutiara tapi Belum bisa menyingkir dari Palu yang masih gempa. Kita mau menuju ke Manado jo dulu biar tenang. Torang so stres di sini. Tolong kalau kak boy ada kenalan di AU yang urus-urus itu pesawat Hercules,” katanya. (Web Warouw/Herny Sualang)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru