Kamis, 18 April 2024

DAHSYAT NIH…!.Rusia Sikat di Front Tengah, 150 Tentara Ukraina Mati Mengenaskan, Zelensky Minta China Bujuk Rusia Hentikan Perang

JAKARTA – Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) membombardir front tengah Ukraina dengan rudal presisi tinggi. Serangan udara Rusia menargetkan basis dua batalyon militer Ukraina, serta gudang senjata buatan Amerika Serikat (AS), Jumat 5 Agustus 2022.

Dilansir dari Kantor Berita Rusia, TASS, rudal kendali Rusia menghancurkan sebuah tempat yang diyakini sebagai markas sementara dua batalyon artileri Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) di Oblast (Provinsi) Zaporizhzhia.

Kepada Bergelora.com dj Jakarta dilaporkan, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, menyebut bahwa ada dua unit meriam howitzer M777 kiriman Amerika, beserta 1.500 amunisi yang disimpan di markas sementara itu.

Kedua unit militer Ukraina yang berposisi di wilayah Novoivanovka adalah Batalyon Artileri Howitzer dan Brigade Artileri ke-44 Angkatan Darat Ukraina.

“Angkatan Udara Rusia melancarkan serangan rudal presisi, terhadap lokasi penempatan sementara dua batalyon artileri howitzer dan Brigade Artileri ke-44 pasukan Ukraina, dan depot rudal di daerah pemukiman Novoivanovka,” ujar Konashenkov.

Akibat serangan dahsyat rudal kendali militer Rusia, dua unit meriam howitzer M777 hancur, berikut 1.500 amunisinya. 350 amunisi Sistem Peluncur Multi-Roket (MLRS) BM-21 Grad juga lenyap, hingga membunuh 150 tentara Ukraina.

“Serangan itu melenyapkan hingga 150 tentara, dua howitzer M777 Amerika dan 1.500 amunisinya, enam howitzer Msta-B, delapan artileri modifikasi, 350 roket Grad, dan tujuh kendaraan udara tanpa awak,” kata Konashenkov melanjutkan.

Howitzer M777 merupakan artileri canggih yang dibuat perusahaan senjata Amerika, BAE Systems, pada 2001 silam. Meriam ini memiliki munisi kaliber 155 mm, dan mampu menghancurkan target sejauh 21-22,5 kilometer dengan sistem digital.

Zelensky Minta China Bujuk Rusia

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan lelah berperang dan berupaya membujuk China agar membujuk Rusia mengakhiri perang.

Zelensky ingin Presiden China Xi Jinping untuk membantu mengakhiri operasi militer Rusia di Ukraina.

Dalam sebuah wawancara dengan South China Morning Post (SCMP) pada hari Kamis (4/8), Volodymyr Zelensky ingin berjumpa langsung dengan Xi Jinping.

“Saya ingin berbicara langsung. Saya melakukan satu percakapan dengan Presiden Xi Jinping itu setahun yang lalu.”katanya.

“Sejak awal agresi skala besar pada 24 Februari, kami telah meminta secara resmi untuk melakukan percakapan, tetapi kami belum melakukan percakapan apa pun dengan China meskipun saya yakin itu akan membantu.” imbuhnya.

Dilansir dari Aljazeera, Jumat (5/8/2022) China adalah sahabat dekat Moskow namun tak bisa berbuat banyak terhadap Rusia terkait dengan invasi yang dilakukan ke Ukraina .

Sebelumnya Xi Jinping juga telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menegaskan kembali dukungan China atas kedaulatan dan keamanan Rusia .

“Semua pihak harus mendorong penyelesaian krisis Ukraina dengan cara yang bertanggung jawab” kata Xi Jinping. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru