Kamis, 10 Oktober 2024

Desember, Ebola Capai 10.000 Kasus/Minggu!

JENEWA- Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) memastikan pada Desember 2014 diperkirakan akan ada 10.000 kasus baru Ebola setiap minggu. Estimasi kasus Ebola pada Januari 2015 adalah 550.000 orang, atau bahkan sebenarnya akan ada 1,4 juta karena sebagian kasus tidak terdeteksi dan atau tidak terlaporkan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama kepada Bergelora.com dari Jenewa Kamis (23/10) yang menghadari rapat 21 sampai 24 Oktober 2014 tentang Pandemi di kantor WHO.

 

“Di negara-negara yang terkena wabah Ebola di Afrika di perlukan 500 team pengubur jenazah lengkap dengan mobil jenazah khusus, alat pelindung diri (APD khusus) dan pelatihan. Saat ini baru ada 50 team di lapangan,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa minggu ini pimpinan negara-negara Uni Eropa akan rapat di Brussel dengan salah satu topik utamanya adalah soal penanganan Ebola.

Beberapa perkembangan terbaru tentang Ebola dilaporkan adanya pertemuan khusus pada 23 Oktober 2014 tentang vaksin Ebola.

“Hal ini sehubungan dengan vaksin yang dihasilkan Kanada yang sudah dikirimkan ke WHO pada 21 Oktober kemarin. Pihak Balitbangkes Amerika Serikat, National institute of Health juga sedang meneliti vaksin Ebola ini,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa pada minggu ini dan minggu lalu WHO mendeklarasikan Nigeria dan Senegal sudah bebas Ebola. Karena dalam 42 hari terakhir yaitu 2 kali masa inkubasi, tidak ada kasus baru.

Jaga Pintu Masuk

Tentang persiapan menghadapi Ebola di Indonesia sendiri  Tjandra Yoga menjelaskan bahwa ada 5 langkah persiapan Indonesia  yaitu 1) menjaga pintu-pintu masuk negara, 2) melakukan surveilans epidemiologi, 3) Menyiapkan rumah-rumah sakit dan pelayanan lesehatan lainnya, 4) menyiapkan laboratorium, dan 5) menghadapi resiko penularan.

“Penyakit menular di dunia, tidak ada yang bisa 100% dipastikan penyebarannya. Hanya bisa diprediksi besar kecilnya probabilitas (kemungkinannya-red),” jelasnya.

Untuk itu pada setiap pintu masuk negara menurutnya, sesuai dengan prosedur WHO harus disediakan pelayanan kesehatan di bandara.

“Pemasangan thermal scanner seharusnya sudah dilakukan. Disediakan kartu kewaspadaan kesehatan bagi yang pulang Haji. Namun antisipasinya bukan hanya di pintu masuk negara, tapi harus ke lima tahap semua itu,” tegasnya.

Setiap jamaah haji yang baru pulang diwajibkan mendapatkan  dan mengisi kartu kewaspadaan kesehatan. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru