Senin, 7 Oktober 2024

Hadapi Ebola, Petugas Harus Patuhi SOP

JAKARTA- Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama baru saja menetapkan Utusan Khusus tentang Ebola, yang disebut Czar Ebola, karena besarnya perhatian pada Ebola di Amerika Serikat.‎ Hal ini disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (22/10).

 

“Beberapa orang petugas kesehatan di Amerika Serikat dan Spanyol tertular Ebola dari pasien yang mereka rawat. Artinya, walau bekerja di negara maju dan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) amat lengkap, tapi maka mereka tetap saja tidak terlindung dan jadi tertular,” ujarnya.

Di Texas, Amerika Serikat pada hari-hari terakhir ini menurutnya, sekitar 100 petugas kesehatan diminta untuk selama 21 hari tidak naik transportasi umum, tidak pergi ke tempat umum berkumpul, tidak ke toko dan tidak ke restoran.

“Kalau melanggar maka mereka akan di karantina sesuai aturan hukum yang ada. Seorang perawat yang sakit, sebelum dirawat, ternyata pernah terbang dari Dallas ke Cleveland di USA. Akibatnya sekitar 300 orang penumpang pesawat itu perlu menjalani karantina,” jelasnya.

Menurut Tjandra Yoga Aditama Standart Operation Prosedur (SOP) memasang APD adalah jangan ada sedikitpun bagian tubuh yang tidak tertutup APD.

“SOP melepas APD ini amat penting karena orang cenderung mau buru-buru karena sudah selesai kontak dengan pasien. Selain itu ada kemungkinan tertular dari benda yang tercemar cairan tubuh pasien,” ujarnya.

Untuk itu ia menyampaikan 30 langkah cara mengguna‎kan APD dengan baik yang dapat jadi penyelamat nyawa agar tidak tertular Ebola. Semua langkah harus diikuti dengan disiplin, bagi setiap orang yang akan kontak dengan pasien ebola.

“Ada 10 langkah Persiapan yaitu cuci tangan. Pasang baju gaun, ikat dibelakang. Pasang masker atau respirator. Pasang penutup muka atau mata. Pasang penutup kepala atas atau rambut. Pasang penutup sepatu, ada yang memasang 2 lapis. Kenakan apron. Pasang sarung tangan lapis pertama. Pasang sarung tangan lapis ke dua. Di lakukan pengecekan akhir, apakah masih ada bagian kulit atau bagian tubuh yang tidak tertutup‎, yang mungkin terkontaminasi,” jelasnya.

Jika di dalam ruang pasien menurutnya lakukan 2 langkah penting yaitu petugas tidak boleh menyentuh wajahnya sendiri, harus membatasi sentuhan langsung ke pasien‎ dan mengganti sarung tangan bila kotor dan sering mencuci tangan.

“Bila pindah dari satu pasien ke pasien lainnya, maka ganti sarung tangan, atau setidaknya cuci tangan dengan sarungnya dengan air dan sabun,” katanya.

SOP Melepas APD

Ia melanjutkan tentang 18 langkah melepas APD yang harus dipatuhi petugas dalam menghadapi virus Ebola agar tidak terjadi penularan seperti di Amerika Serikat dan negara-negara yang sudah tertular lainnya. Langkah-langkah itu adalah:

1. Ketika meninggalkan ruangan maka petugas harus mencuci diri atau disemprot dengan cairan yang mengandung chlorine 0,5%

2. Berhati-hati melepas sarung tangan luar, letakkan di kontainer biohazard untuk di musnahkan

3. Cuci tangan dengan air dan sabun, atau larutan chlorine 0,5%

4. Lepaskan apron dengan berhati-hati

5. Cuci tangan

6. Lepaskan baju gaun dengan hanya memegang bagian dalam gaun. Melepas‎ dengan membaliknya dari dalam ke luar

7. Cuci tangan

8. Lepaskan sepatu dengan alat pengungkit atau penutup sepatu

9. ‎Cuci tangan

10. Lepaskan penutup rambut

11. Cuci tangan

12. Lepaskan sarung tangan dalam

13. Cuci tangan

14. Lepaskan penutup muka atau google

15. Cuci tangan

16. Lepaskan masker atau respirator

17. Cuci tangan

18. Ketika meninggalkan ruangan tempat melepas APD, maka kaki disemprot untuk dibersihkan.

    

“Dengan mematuhi langkah-langkah ini, maka keselamatan petugas dapat terjamin,” tegas Tjandra Yoga. (Calvin G. Eben-Haezer)

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru