Kamis, 1 Mei 2025

DIAM-DIAM TINGGALKAN MEGAWATI NIH..! Kepala Daerah Kader PDI-P Berbondong-bondong ikut Retreat di Magelang

MAGELANG – Orientasi kepala daerah (retret) tidak lagi menyisakan drama dari kepala daerah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) setelah memasuki hari keempat pada Senin, 24 Februari 2025.

Untuk diketahui, drama ini bermula dari surat instruksi Ketua Umum PDI-P Megawati Seokarnoputri yang meminta kepala daerah dari kadernya untuk menunda mengikuti acara retret, menyusul penangkapam Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

Namun, setelah memasuki hari keempat, para kader PDI-P yang sebelumnya menunda kepesertaan mereka kemudian berbondong-bondong mengikuti retret yang digelar di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, tersebut.

Mereka hadir ada yang melewati pintu masuk secara diam-diam untuk mengelabui awak media, ada juga yang terang-terangan dari depan pintu gerbang lokasi retret di Akmil Magelang.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, mereka yang masuk secara diam-diam ini berjumlah 17 orang.

Menurut dia, 17 kepala daerah itu masuk tengah malam pada Rabu (23/2/2025) dan telah mengikuti retret sejak pagi di hari keempat.

“Saya dengar tadi malam ada berapa? 17 kalau enggak salah, teman-teman dari PDI-P. Kemudian, saya dengar juga hari ini, ada yang mau bergabung,” kata Tito di Magelang, Senin.

Setelah memasuki waktu tengah hari, Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama 18 kader PDI-P lainnya tiba di Akmil Magelang. Mereka menggunakan pakaian kemeja putih dengan celana bahan hitam, yang merupakan setelan yang telah ditentukan untuk kegiatan retret hari tersebut.

Pramono mengatakan, mereka hadir dalam acara retret adalah keputusan yang telah dibicarakan sebelumnya dengan Ketum PDI-P Megawati.

“Kenapa baru hari ini? Tentunya saya tidak perlu menjelaskan apa-apa, tetapi apa pun saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Megawati, dengan DPP Partai, apa yang kemudian menjadi keputusan bersama,” katanya.

Dia juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) karena masih menerima 36 kepala daerah dari kader PDI-P yang sempat menunda kepesertaan di acara retret tersebut.

Meski demikian, masih ada satu kepala daerah yang tetap mempertahankan instruksi penundaan dari Megawati, yakni Gubernur Provinsi Bali Wayan Koster.

Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu memberikan penegasan bahwa hanya Gubernur Bali yang tidak ikut dalam rombongan retret tersebut.

“Kecuali Bali (tidak ikut dalam retret),” ujarnya.

Masinton mengaku tidak mengetahui alasan Koster tidak mengikuti rombongan para kader PDI-P yang kini sudah bergabung menjadi peserta retret.

Sementara itu, Pramono Anung menjelaskan bahwa Koster tak ikut dalam retret karena mendapat penjelasan bisa mengirimkan Sekretaris Daerah (Sekda) dalam acara tersebut.

“Ada satu provinsi yang karena arahan dari Pak Menteri Dalam Negeri maupun Pak Wamen (Wakil Menteri Dalam Negeri) boleh mengusulkan sekdanya, mereka mengusulkan sekdanya,” ujar Pramono.

Setelah menerima peserta susulan dari PDI-P, Mendagri Tito Karnavian berpesan agar bisa menyesuaikan diri dengan peserta yang mengikuti retret sejak hari pertama.

“Ya silakan bergabung saja, silakan bergabung dan kemudian segera menyesuaikan diri,” kata Tito, saat ditemui di Magelang, Jawa Tengah, Senin.

Tito juga meminta agar para kepala daerah yang baru masuk bisa berkenalan dengan kepala daerah yang lain, termasuk mengikuti materi yang akan disampaikan oleh para pimpinan kementerian/lembaga yang akan dihadirkan di hari keempat hingga akhir kegiatan.

“Manfaatkan waktu untuk sekali lagi membangun jaringan dengan para menteri, para gubernur, bupati, wali kota,” ujar Tito Karnavian.

Sisa Gubernur Bali Patuhi Instruksi Megawati

Kepada Bergelora.com di Magelang dilaporkan, dinamika internal PDI-P semakin terlihat dengan terbagi dua sikap kepala daerahnya dalam mengikuti retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Gubernur Jakarta Pramono Anung bersama 18 kepala daerah akhirnya mengikuti retreat, sementara Gubernur Bali Wayan Koster dan sejumlah kepala daerah masih menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Pramono terpantau tiba di lokasi pada Senin (24/2/2025) siang pukul 13.05 WIB dengan mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Ia menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam retreat merupakan keputusan yang diambil setelah berbagai pertimbangan.

“Saya Gubernur Jakarta bersama dengan Pak Wali Kota Yogya dan juga ada 17 lainnya yang bersama-sama dengan kami. Hari ini, hari ini kita memulai ikut retreat,” ujar Pramono di Magelang, Senin.

Namun, Pramono enggan menjelaskan alasan mengapa dirinya baru mengikuti retreat pada hari keempat.

“Kenapa baru hari ini? Tentunya saya tidak perlu menjelaskan apa-apa, tetapi apa pun saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Megawati, dengan DPP Partai, apa yang kemudian menjadi keputusan bersama,” imbuhnya.

Pramono pun memastikan keputusan ini tetap berada dalam koridor komunikasi yang baik dengan pimpinan partai.

“Tentunya dengan berbagai pertimbangan, dengan mempertimbangkan sesungguh-sungguhnya apa yang menjadi arahan Ketua Umum untuk melakukan penundaan,” katanya.

Sementara itu, di sisi lain, Wayan Koster beserta sejumlah kepala daerah dari Bali memilih tetap mengikuti instruksi Megawati dengan tidak menghadiri retreat. Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, menegaskan bahwa para kepala daerah PDI-P dari Bali masih menunggu arahan lebih lanjut.

“Yang jelas, Pak Bupati (Sutjidra) masih di Magelang menunggu instruksi saja. Masih berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait dengan pelaksanaan retreat,” ujar Supriatna.

Sementara itu, Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, turut mengonfirmasi bahwa Koster tidak ikut serta dalam rombongan kepala daerah yang kini sudah berada di Akmil.

“Kecuali Bali (tidak ikut dalam retreat),” kata Masinton. (Prijo.Wasono)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru