Kamis, 30 November 2023

DOKTER KOQ BAPERAN…! Vaksin Nusantara Diremehkan IDI, DPR RI Ajak Semua Pihak Mendukung

Mantan Menkes Dr. Terawan Agus Putranto. (Ist)

JAKARTA– Nada sinis para dokter yang iri terhadap kemampuan mantan Menkes 

Dr. Terawan Agus Putranto
dalam mengembangkan vaksin Nusantara, menunjukkan kualitas intelektual para ahli medis Indonesia.
 
Vaksin Covid-19 buatan dalam negeri yang diberi nama Vaksin Nusantara sudah memasuki tahap uji klinis fase 2. Namun demikian, banyak pihak kedokteran yang mengkritik bahkan meremehkan vaksin tersebut.
 
Hal itu mengundang Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo untuk angkat bicara dan mengajak semua elemen bangsa untuk mendukung, membantu, dan mendorong terwujudnya produksi vaksin Covid-19, Vaksin Nusantara.
 
Rahmat juga mempertanyakan pernyataan sejumlah pihak bahwa keberadaan Vaksin Nusantara mengada-ada, tidak kredibel, bahkan dikatakan hanya akal-akalan para penelitinya.
 
Menurutnya, dengan adanya pernyataan dan narasi seperti itu, membuat bingung masyarakat.
 
“Penelitian ini melibatkan perguruan tinggi ternama dan sudah masuk dalam list WHO. Tentu kredibilitas seperti Undip, sudah pasti taruhannya bila penelitiannya tidak kredibel,” kata Rahmad, di situs resmi DPR RI, Sabtu (20/2).
 
Ia juga mempertanyakan pihak-pihak yang tidak berkompeten di bidangnya memandang kehadiran Vaksin Nusantara dengan dengan cara pikir yang negatif.
 
“Soal yang menentukan apakah itu abu-abu, soal itu aman tidaknya Vaksin Nusantara bukanlah ranah akademisi. Selain itu, juga yang mengeluarkan persetujuan dan menilai bukan seorang epidemiologi,” kata politisi PDI-Perjuangan tersebut.
 
“Ada tugas negara lewat BPOM yang diamanahkan rakyat bertugas memutuskan layak dan tidaknya setelah menilai melalui uji klinis. BPOM yang menentukan, rakyat dan kita percaya BPOM tidak bisa didikte,” tambahnya.
 
Rahmat berharap vaksin buatan dalam negeri secara massal itu secepatnya dapat menghentikan penyebaran pandemi Covid-19.
 
“Saya mengajak semua pihak, terutama para stakeholder dan para pihak yang mengerti soal pervaksinan dan soal pengendalian Covid-19 untuk senantiasa berpikir positif, termasuk apa pun yang berkaitan dengan penelitian,” kata Rahmat.
 
Untuk itu, Rahmad meminta kepada semua pihak sebaiknya menyerahkan sepenuhnya kepada institusi negara yang memang dibentuk untuk melakukan kajian dan memutuskannya.
 
Menurut dia, berjuang bersama tidak harus menemukan vaksin. Namun, berjuang bisa dilakukan dengan membangun narasi yang menyejukkan masyarakat dan itu sudah dapat dikatakan bagian dari bentuk berjuang.
 
“Jadi, bisa tidaknya efikasi (khasiat) serta aman tidaknya Vaksin Nusantara kita serahkan pada BPOM yang menilai dan memutuskan. Jangan belum-belum menghakimi,” kata Rahmad.
 
Ia bahkan meminta jika ada pihak-pihak yang memiliki persoalan dengan para peneliti Vaksin Nusantara untuk tidak keluar dari substansi, lalu dibawa-bawa ke ranah publik. (Web Warouw)
 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru