JAKARTA- Tim inisiator pembentukan Provinsi Sumba Sabu akan segera menjemput dukungan dari desa. Tim dari Kupang akan berangkat ke Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur dan Sabu. Dukungan dari desa ini sangat penting sebagai salah satu syarat usulan pembentukan provinsi.
“Saya kebetulan sedang di Kupang, mungkin pekan depan, tim dari provinsi akan segera ke Sumba dan Sabu untuk menjemput aspirasi, sekaligus bertemu dengan berbagai kelompok masyarakat,” kata Ketua Tim Inisiator Pembentukan Provinsi Sumba Sabu untuk Sumba Barat, Petrus Paubun dari Kupang, dikutip Bergelora.com, Sabtu (11/2) dari Sumbanews.com.
Menurut Petrus Paubun, tim dari Kupang ke SBD akan dipimpin John Ndoda (Dosen di Undana Kupang), untuk Sumba Barat dipimpin John Ogga (Ketua Tim Inisiator Tingkat Provinsi), Sumba Tengah dipimpin Umbu Roga dan Sumba Timur dipimpin Silas Ratubandju. Sebenarnya, kata Petrus, semua dukungan sudah siap karena kerja keras dari tim dan memang ada keinginan dari desa untuk memberikan dukungan.
Tim dari Kupang, jelas Petrus, nanti akan berdiskusi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan, sehingga pembentukan Provinsi Sumba Sabu ini menjadi agenda bersama masyarakat Sumba dan Sabu.
Dia mengatakan, upaya pemenuhan syarat pembentukan provinsi Sumba Sabu sangat penting, sehingga ketika moratorium pemekaran dibuka, maka semua persyaratan telah siap, sehingga tidak ada alasan untuk menolak pembentukan Provinsi Sumba Sabu.
Menurutnya, setelah aspirasi dari masyarakat Sumba Sabu terkumpul, tentu tim akan melakukan berbagai upaya untuk mempercepat proses pemekaran Sumba Sabu. “Sekarang, kita siapkan semua syarat, sehingga ketika dibutuhkan semua sudah siap,” tuturnya.
Petrus mengharapkan berbagai elemen masyarakat di NTT dapat memahami keinginan orang Sumba dan Sabu untuk memiliki provinsi sendiri, sebab hal itu merupakan salah satu cara yang dapat mempercepat kemajuan di Sumba dan Sabu. “Kita ini semua masih satu Negara Indonesia. Mau bentuk provinsi agar bisa mempercepat kemajuan. Itu saja. Jangan dibalik-balik, karena tertinggal sehingga butuh provinsi untuk mengejar ketertinggalan, bukan tunggu maju dan sejahtera baru bentuk provinsi,” tegas Petrus.
Untuk itu, kata Petrus, sejauh semua persyaratan yang diatur undang-undang dapat dipenuhi, baik syarat teknis dan syarat administrasi terpenuhi, maka pembentukan provinsi tidak boleh ditolak. “Siapapun yang menolak Provinsi Sumba Sabu, maka sama dengan tidak mau orang Sumba dan orang Sabu mengejar ketertinggalan. Tidak boleh ada yang hambat. Meski sejauh ini, semua pihak mendukung keberadaan Provinsi Sumba Sabu,” tegasnya. (Enrico N. Abdielli)
