JAKARTA- Tri Sakti itu adalah tujuan hidup manusia dari sejak dilahirkan sampai dia berpulang kehadapan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak satu kitab sucipun yang mengajarkan tentang Tri Sakti. Dengan Tri Sakti, Bung Karno telah membuka sejarah awal peradaban umat manusia itu yang bermula dari wilayah Nusantara lebih dari 25 juta tahun lalu dan dicari oleh ilmuwan Yahudi bahkan Kelompok rahasia The Free Masson Dibawah ini wawancara Bergelora.com dari Jakarta dengan Dharma Wisesa, Antropolog dari Universitas Jerusalem, di Jerusalem, Israel, Senin (8/12).
Apa sebanarnya Free Masson itu?
Free Masson dan Illuminaty adalah kelompok bawah tanah kaum Samiri yaitu trah tertinggi bangsa Yahudi dengan kita suci Thalmud nya. Kaum Samiri dulunya adalah pesuruh atau pelayan dari bangsa Lemurian. Ketika peradaban bangsa Lemurian ditutup dengan cerita hancurnya menara Babel maka seluruh umat manusia disuruh bertebaran keseluruh muka bumi. Kaum Samiri karena sangat dekat dengan majikannya membuat kitab khusus Thalmud yaitu perjanjian tentang akan terbuka nya kembali kebesaran sejarah Bangsa Lemurian. Mereka berharap bisa melayani bangsa Lemurian Kembali, Namun karena perjalanan waktu akal dan pikir manusia semua bermetafora. Kini mereka malah mencoba untuk menghambat kemunculan kembali kejayaan bekas majikannya dengan cara apapun.
Mengapa mereka tidak mendapat Tri Sakti?
Tri Sakti itu memang tidak diajarkan oleh leluhur kita kepada kaum Samiri yang saat ini mengendalikan peradaban bumi dengan kitab Thalmud yang menurunkan kitab-kitab berikutnya seperti Mazmur, kemudian Taurat, Bible dan Qur’an
Apa yang harus dilakukan?
Sederhana saja. Sudah kah kita mengenal dari mana kita berasal atau asal turunan kita, sebelum para pendatang India, Arab, Eropa itu datang ke Nusantara. Bila kita kembali kepada asal bibit kita maka saat itu kita tidak lagi tergantung dengan konsep yang datang baik itu dari India, China, Arab ataupun Eropa. Maka saat itu juga kita merdeka menjalankan ekonomi ataupun politik kita secara utuh. Karena masing-masing diantara suku bangsa kita yang berbeda itu disatukan oleh azas musyawarah mufakat yang tidak diberi pada suku bangsa lain. Musyawarah dan mufakat itu bukan selogan tapi tetap berlaku bagi masyarakat tradisi di masing-masing wilayah adat.
Mengapa jadi marjinal dan didominasi pendatang?
Turunan Lemurian menjadi marginal karena mereka taat atas sebuah hukuman atas pelanggaran adat. Jadi kenapa bangsa Lemurian itu harus ditutup ya disebabkan hukuman jaman yang disebabkan pelangaran etika kemanusian. Puncaknya adalah perang besar bernama Barata Yudha.
Wah?
Jadi Ramayana dan Mahabaratha itu bukan dongeng atau sastra India tetapi sejarah sebuah bangsa bernama Hastina Pura Nagari atau Lemurian. Wilayahnya ya kepulauan Nuswantara. Pusatnya Hastina Pura itu sekarang wilayah Jawa Timur. Amarta itu di wilayah Jawa Barat. Indraprasta itu di Jawa Tengah. Hanya sayangnya para arkeolog kita tidak mau meneliti karbon dari situs candi-candi kita yang sesungguhnya umurnya ada yang mencapai 24 juta tahun seperti Prambanan Borobudur dan Gunung Padang.
Bagaimana dengan Atlantis?
Atlantis itu adalah bagian bangsa Lemurian yang menutup diri dalam daratan tersendiri. Mereka masih eksis hanya tinggal waktu dan pemimpinnya yang hadir diantara kita memerintahkan untuk mereka membuka diri maka rahasia bangsa Lemurian itu terbuka pak. Lokasi Atalantis terletak dari Tanjung Kodok, Cilacap 200 Kilometer ke arah barat daya. Tepatnya selatan Samudera Hindia. Mahapatihnya dikenal kita dengan Ratu Kidul. Mereka juga menanti maharajanya yang saat ini berada diantara kita. Kalau mau dibuka dari Majapahit sampai Atlantis atau Hastina Pura Nagari maka diwilayah Nuswantara 146 kerajaan besar yang satu siklusnya 18.000 tahun. Sekarang ini disebut siklus Abraham.
Apa refensi semua ini?
Baca sumpah Palapa Gajah Mada. Pasti ada tersirat tentang kebesaran leluhur kita. Kata terakhir Gajah Mada adalah ‘Aku akan mengembalikan kejayaan bangsa kita kembali’ Berarti Gajah Mada bisa memecah Tri Sakti seperti Bung Karno hanya sayang walau mereka bisa memecah Password tersebut,– diujungnya mereka belum berhasil mengembalikan bangsa ini bangkit jaya kembali. Karena mereka lalai tentang waktu atau jangka. Pasword itu akan menemukan kebenarannya bila yang menjabarkannya juga bisa menyesuaikan waktu atas jamannya.
Apakah ada pembuktian?
Bila kita mau dan cermat memperhatikan mengapa bangsa asing dari dulu dan sekarang rajin meneliti Indinesia atau Nusantara, sebenarnya dimulai dari perkataan Plato tentang peradaban besar yang hilang bernama Atlantis kemudian terkait dengan sejarah Musa yaitu Tongkat Musa dimana jenis kayunya hanya ada di Gunung Lawu dan Gunung Ciremai yaitu nama nya kayu Liwung. Di Kalimantan namanya kayu ulas yang sangat ditakuti ular. Warnanya putih kayak gading dan keras seperti besi. Maka timbul pertanyaan sesungguhnya musa dapat pelajaran Taurat itu dari mana dan oleh siapa. Karena jenis kayunya tidak ada di Afrika, Eropa atau Arabia. Kita sebagai pemilik peradaban malah mengingkarinya. Satu persatu perlahan semua akan terbuka. (Web Warouw)