Sabtu, 5 Oktober 2024

Tri Sakti, Warisan Peradaban Lemurian

JAKARTA- Ajaran Bung Karno tentang Tri Sakti kembali mengemuka dalam politik Indonesia. Joko Widodo (Jokowi) lah yang getol mengkampanyekan Doktrin Tri Sakti Bung Karno dalam masa kampanye dirinya sebagai calon Presiden Republik Indonesia beberapa. Kalau tidak lupa, Jokowi berkali-kali berjanji akan melaksanakan ajaran Tri Sakti Bung Karno itu. Bahkan sempat merencanakan kabinetnya akan dinamakan Kabinet Tri Sakti. Entah mengapa, Jokowi membatalkan rencana penamaan itu menjadi Kabinet Kerja. Namun masih banyak orang berharap Jokowi sungguh-sungguh akan menjalankan ajaran Bung Karno itu. Dibawah ini wawancara Bergelora.com dari Jakarta dengan Dharma Wisesa, Antropolog dari Universitas Jerusalem, di Jerusalem, Israel, Sabtu (6/12).

 

Apa sesungguhnya Tri Sakti itu?

Jadi mereka yang bicara Tri Sakti Bung Karno sesungguhnya tidak faham bahkan tidak tahu apa yang ada dalam kepala Bung Karno. Pada Tahun 1958 sampai dengan 1959 saya mendengar langsung dari Bung Karno tentang apa itu Tri Sakti. Ia menjabarkan pada saya langsung. Waktu itu usia saya 14 tahun. Bung Karno memanggil saya bocah angon (anak penggembala)

Bagaimana penjabaran Bung Karno?

Dasar dari Tri Sakti itu adalah Merah Putih, Bhineka Tunggal Ikha dan Pancasila. Belum tentu anak-anak biologis Bung Karno tahu hal ininya. Sementara tulisan dibawah Bendera Revolusi belum intinya. Inti tentang Tri Sakti itu Bung Karno jabarkan pada saya. Bung Karno mengajarkan bahwa Merah Putih itu ‘sumpah hidup manusia’ Karena unsur manusia air, angin, tanah dan api. Kalau dijabarkan, air wujudnya bening, udara wujudnya juga bening digambarkan dalam wujud warna putih. Dia pemberi hidup dan kehidupan manusia. Api itu wujudnya darah. Dia mengandung unsur makanan yang diambil dari tanaman yang tumbuh di bumi ini. Dia sebahagian mengkristal jadi otot dan energi kehidupan. Jadi bila kita manusia hidup harusnya sumpah kita untuk mengabdi pada bumi dimana kita dilahirkan dan dibesarkan karena kita menghirup udara dari bumi ini. Kita minum air juga dari bumi ini. Makanan kita juga diproduksi dari saripati tanaman bumi kita. Coba renungkan itulah makna kata  ‘tanah air’ ini. Padahal merah putih itu dari tanah air merupakan ‘sumpah hidup’ kita

Bagaimana Selanjutnya?

Bhineka Tunggal Ikha. Yang namanya manusia itu pasti berbeda-beda namun kita dipersatukan oleh sumpah hidup kemanusian kita. Pancasila itu tujuan hidup manusia.

Maksudnya Bagaimana?

Pancasila kerap diucapkan tapi tidak dapat dilakukan sejak Orde baru hingga saat ini. Mengapa? Karena salah membacanya. Menurut Bung Karno pada saya. Pancasila harus dilaksanakan mulai dari yang paling bawah nomor lima dulu. Apa tujuan hidup manusia itu? Manusia hidup ingin Keadilan sosial dalam kesejahteraan. Bagaimana mencapai keadilan sosial? Sila ke lima hanya bisa dilakukan dengan musyawarah dan mufakat dan di Indonesia dalam sistim perwakilan. Bagaimana  agar bisa mewujudkan musyawarah dan bermufakat? Mewujudkan Sila ke empat itu hanya bisa dilakukan dalam Persatuan Indonesia. Bagaimana agar kita bisa bersatu? Sila ke tiga hanya bisa dicapai hanya bila kita memiliki pri-kemanusiaan yang adil dan beradab. Bagaimana bisa memiliki pri kemanusiaan seperti itu? Sila ke dua hanya bisa dimiliki jika kita mengerti dan faham makna Sila Pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa itu.

Jadi bagaimana bisa melaksanakan Tri Sakti?

Melaksanakan Tri Sakti itu adalah bertindak merah putih. Bersikap Bhineka Tunggal Ikha dan berpegang pada Pancasila. Sederhana tapi sulit untuk menjalankannya ketika kita punya pamrih. Jadi Trisakti itu adalah tujuan hidup manusia dari sejak dilahirkan sampai dia berpulang kehadapan Yang Maha Esa. Inilah bukti Kebesaran dari Leluhur bangsa ini yang belum dibuka oleh kitab suci manapun

Apakah Jokowi akan bisa mewujudkan Tri Sakti?

Kami hanya bisa mengatakan berat bagi Jokowi. Bahkan Bung Karno yang menemukan Filosopi dasar Tri Sakti saja tidak dapat mengujudkannya. Namun apakah dia gagal. Tentu tidak! Sebab paling tidak beliau berhasil membuka awal sejarah peradaban manusia  Nusantara ini yang dicari oleh ilmuwan-ilmuwan dunia dari Yahudi bahkan kelompok  rahasia The Free Masson dan Illuminaty yaitu— bangsa Lemurian

Apa sebenarnya yang dicari mereka?

Mereka mencari peradaban Lemurian itu. Salah satu proyek penelitian mereka dilakukan oleh lembaga yang bernama NAMRU (Naval Medical Research Unit Two) Unit Riset Medis Angkatan Laut-Dua  dari tahun 1968. Hanya kita sebagai anak turunan bangsa Lemurian itu malah tidak mau melakukan penelitian genetik leluhur kita yang maha hebat. Padahal raja-raja tanah Nuswantara ini adalah ‘Tuhan’ bagi setiap peradaban besar. Bangsa Yunani menyebutnya Zeus. Bangsa India menyebutnya Wisnu. Bangsa Mesir Amun mereka sebut Ra. Bagi bangsa Tibet disebut Budha Gautama

Apa hubungannya Tri Sakti dengan peradaban Lemurian ?

Yak! Tri Sakti berupa Merah Putih, Bhineka Tunggal Ikha dan Pancasila itu adalah peninggalan bangsa Lemurian.  Siapa saja yang dapat melaksanakan Tri Sakti maka akan bisa membuka kembali kotak Pandora, sebagai pintu masuk peradaban Lemurian. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru