Koordinator PPKM Pulau Jawa dan Bali ini mengatakan, pemerintah juga akan mendorong skema insentif yang lebih baik untuk mendorong investasi di sektor farmasi, tidak hanya kepada perusahaan-perusahaan negara atau BUMN, namun juga mendorong sektor privat.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Luhut mengungkapkan, pemerintah berencana akan memberikan insentif seperti tax holiday (pembebasan pajak) pada industri kesehatan.
“Kami juga menyiapkan kawasan industri untuk sektor industri farmasi, sehingga bisa terbentuk ekosistem produksi yang lebih baik,” kata Menko Luhut dalam sambutannya secera virtual pada Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan Industri Sediaan Farmasi, Senin (8/11).
Melihat berbagai peluang saat ini, Luhut menegaskan, Indonesia tidak boleh ketinggalan dalam membenahi sektor farmasi, umumnya dunia kesehatan.
Luhut menyatakan, sudah cukup Indonesia merasakan kesulitan yang dialami saat Pandemi Covid-19.
Ia juga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi sudah memerintahkan dirinya bersama Menteri Kesehatan untuk membawa industri obat-obat ke dalam negeri.
“Saya Ketua TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), saya mendorong ini dan kita buat aturan yang melindungi upaya dan usaha-usaha kita ini. Pasti banyak yang tidak suka tapi untuk NKRI jangan pernah kita ragu,” demikian Luhut. (Enrico N. Abdielli)