Minggu, 20 April 2025

Gerindra Ancam Pecat Kader Yang Maju Independen

BANDARLAMPUNG- Majunya kader Gerindra Lampung Tengah Musa Ahmad berpasangan dengan Mudiyanto Toyib sebagai calon bupati dan wakil bupati dari jalur independen, diyakini berpotensi menggembosi suara partai berlambang kepala burung garuda pada pilkada mendatang.

 

Ketua DPC Partai Gerindra Lampung Tengah Agus Ria saat diwawancarai Senin (27/4) terkait sinyalemen perpecahan tersebut mengaku kaget dan baru mengetahui bila Musa Ahmad berpasangan dengan Mudiyanto Toyib mendeklarasikan diri melalui jalur independen lewat pemberitaan media, kemarin.

Menurutnya, majunya Musa lebih didasari ambisi pribadi bukan mengikuti intruksi partai, sebab, saat menyatakan maju sebagai calon independen belum pernah meminta izin atau pemberitahuan resmi ke partai.

“Dia belum izin ke partai saat deklarasi kemarin itu, baru minta izin hari ini (kemarin), dan menemui saya bersama Pak Mudiyanto Toyib. Jadi bukan partai yang meninggalkan Musa, tapi Musa lah yang telah meninggalkan partai,” tegasnya.

Dengan sudah mendeklarasikan diri maju sebagai calon independen, ujar Agus Ria, maka bila nantinya partai tidak mendukung pasangan tersebut, dipastikan akan berseberangan.

“Nah, bila sudah berseberangan maka segala konsekwensinya harus dihadapi, pahit sekalipun. Nah, Musa sudah sampai di situ, berarti dia sudah siap dan tahu resikonya. Sebab, kader yang tidak tunduk intruksi partai maka harus siap meninggalkan partai. Bisa saja nanti dia diberhentikan dan di PAW dari keanggotaan dewan Partai Gerindra,” cetusnya.

Disinggung mengenai potensi terbelahnya masa Partai Gerindra pada pilkada nantinya, Agus Ria mengatakan belum melihat sampai ke arah situ.

“Menurut saya tidak masalah, saya rasa biasa-biasa saja, kita tidak mengkhawatirkan itu. Saya kira sikap Musa ini karena kurang sabar saja menunggu keputusan partai, sebab dia kan sebenarnya sudah dinominasikan bersama kader lainnya Ikhwan Fadil Ibrahim, jadi keputusan dia sangat saya sayangkan,” tukasnya.

Diminta tanggapannya terkait sikap mbalelo Musa Ahmad karena kecewa dengan sikap partai yang cenderung lebih mendukung Ikhwan Fadil Ibrahim ketimbang dirinya, Agus Ria mengatakan, kekecewaan tersebut sebenarnya muncul karena ulah Musa sendiri.

“Ya kekecewaan itu kan karena ulah dia sendiri, sebelumnya kan dia di media massa sudah koar-koar bila sudah mendapat rekomendasi DPP, tapi partainya tidak disowanin dulu di tingkat DPC nya. Sementara rekomendasi itu kan mekanismenya melalui DPC dulu baru ke DPD dan DPP. Nah, Musa ini sudah kami usulkan dalam pencalonan, meski tidak secara tertulis tapi secara lisan sudah saya sebutkan untuk dicalonkan,” tandasnya.

Diberi Sanksi

Dihubungi terpisah, Ketua DPD Partai Gerindra Lampung Gunadi Ibrahim meski terdengar santai menjawab pertanyaan wartawan terkait majunya kader Gerindra Musa Ahmad melalui jalur independen, namun dengan bahasa yang diungkapkannya, bisa dimaknai marah besar.

 “Kami tidak persoalkan, silakan saja itu hak dia, tapi nanti ada saatnya Partai Gerindra akan mengeluarkan keputusan bila ternyata dia tidak taat dan patuh terhadap ketentuan, pasti akan kenakan sanksi, bisa saja dia dipecat dari partai,  tapi kalau saat ini kami belum berikan sanksi,” bebernya.

Sanksi baru akan diberikan, lanjut Gunadi, ketika partai sudah mengeluarkan nama calon yang diusung dan resmi mendaptar di KPU. Saat itu seluruh kader harus tunduk terhadap keputusan partai untuk mendukung penuh calon yang direkomendasikan DPP.

Menurutnya, Musa Ahmad keliru membaca kebijakan Partai Gerindra, sebab ujarnya, mekanisme di partai besutan Prabowo tersebut, kewenangan mencalonkan bupati adalah sepenuhnya kewenangan DPC, sementara untuk tingkat gubernur di DPD sedangkan DPP kewenangannya untuk mencalonkan presiden.

Sebelumnya, Musa Ahmad berpasangan dengan Mudiyanto Toyib mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon independen, Minggu (26/4). Musa Ahmad mengatakan untuk maju sebagai calon kapala daerah itu tidak mudah seperti membalikan telapak tangan. Ia mengatakan maju melalui jalur independent ini  dikarenakan peluang untuk maju melalui mesin parpol tipis.

Politisi Partai Gerindra ini mengakui sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati di sejumlah partai politik. Namun dinamika yang terjadi tidak seperti apa yang dibayangkan. Menurutnya, lawan-lawan politik tidak menginginkan dirinya untuk maju dalam pilkda Lampung Tengah Desember 2015 mendatang.

“Saya ini tidak diinginkan oleh lawan politik untuk maju di pilkada. Bila mana jalan kita itu dipersulit, tentu kita harus mencari jalan lain, ya salah satunya seperti ini (independent-red),” ujar Musa Ahmad dihadapan ratusan pendukung dan simpatisannya.
Ia menegaskan sebagai kader Partai, dirinya siap menerima konsekwensi dari Partai Gerindra atas pencalonannya melalui jalur independent tersebut. (Ernesto A. Goevara)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru