JAKARTA – Perusahaan nuklir milik Rusia, Rosatom pada Rabu 20 Juli telah memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) El-Dabaa di Mesir.
“Kami telah memulai (pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Mesir),” kata seorang pejabat Rosatom kepada TASS.
El-Dabaa merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Mesir dan proyek besar pertama Rosatom di benua Afrika.
Fasilitas tersebut akan dibangun di kota El-Dabaa di Kegubernuran Matrouh di garis pantai Laut Mediterania.
PLTN El Dabaa akan dibagi menjadi empat unit, masing-masing berkapasitas 1200 megawatt (MW), dilengkapi dengan reaktor Generasi III+ VVER-1200, yang dianggap sebagai teknologi terbaru untuk pembangkit listrik tenaga nuklir, yang telah berhasil diterapkan di negara lain.
Penandatanganan perjanjian antarpemerintah Rusia dan Mesir tentang pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama negara itu di Kairo ini sudah dilakukan pada November 2015 lalu, dengan total biaya konstruksi mencapai 30 miliar dolar AS.
Para pihak juga menandatangani perjanjian untuk memberikan Mesir pinjaman ekspor negara sebesar 25 miliar dolar AS untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir, yang akan mencakup 85 persen dari proyek pembangunan itu. Sisa biaya harus ditanggung oleh Pemerintah Mesir dengan menarik investor swasta.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, berdasarkan perjanjian tersebut, Mesir akan memulai pembayaran pinjaman, yang diberikan sebesar 3 persen per tahun, pada Oktober 2029.
Sebelumnya, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Moskow pada 30 Juni 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ketertarikan Rosatom untuk mengembangkan industri setrum nuklir di Indonesia.
Dalam pertemuan kedua kepala negara saat itu, Putin mengatakan bahwa Rosatom State Coorporation, yang memiliki pengalaman, kompetensi, dan teknologi mutakhir, bersedia terlibat dalam proyek bersama pengembangan industri energi nuklir di Tanah Air. (Web Warouw)