PURWAKARTA- Tim Densus 88 Antiteror menyergap markas terduga teroris di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Penggerebekan itu berawal dari penangkapan dua terduga teroris yang bernama Rijal dan Ivan di Kampung Ubrug, Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, sekitar pukul 09.00 WIB.
Dari keterangan Rijal dan Ivan kemudian polisi bergerak menggerebek keramba di Waduk Jatiluhur sekitar pukul 12.00 WIB. Dalam penggerebekan di Waduk Jatiluhur, terduga teroris melakukan perlawanan dan tim Densus menembak mati Abu Sofi dan Abu Fais. Sejumlah barang bukti pun turut diamankan.
Penggerebekan itu dilakukan tim Densus 88 yang dipimpin Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 anti teror didampingi Kapolres Purwakarta AKBP Hanny Hidayat. Hasilnya, 2 terduga teroris ditangkap hidup-hidup, serta 2 lainnya tewas ditembak karena melakukan perlawanan menggunakan golok.
Dari foto yang dilansir detikcom, sejumlah barang bukti yang diamankan di antaranya golok, buku-buku, cutter, sepatu, dompet dan lain-lain. Selain itu, ada pula secarik kertas bertuliskan pesan. Kertas itu berisi pesan yang bertuliskan tangan.
Polisi menemukan surat yang menyatakan terduga teroris bersedia menjadi ‘calon pengantin’ atau pelaku bom bunuh diri dalam aksi penggerebekan empat terduga teroris di wilayah Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu.
“Ada beberapa barang bukti yang kami peroleh. Ada golok dan surat terkait ‘amaliah’ bersedia untuk menjadi ‘pengantin’,” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan di Purwakarta, Minggu (25/12).
Surat pernyataan kesediaan menjadi calon pengantin ditulis dalam secarik kertas bertuliskan tangan. Berikut petikan surat calon pengantin seperti dilaporkan detikcom:
Daulatul Islamiyah Baaqiyah
Bismillahirohmanirohim
Wahai kalian bala tentara Thogut sesungguhnya hari in dan seterusnya akan menjadi hari-hari yang dipenuhi ketakutan dan hari yang kelam bagi kalian. Kami akan mendatangi kalian di mana saja kalian berada, kami akan mengintai pos-pos kalian, rumah-rumah kalian, baik itu di tempat keramaian atau sepi, siang atau malam. Kami akan jadikan sisa-sisa umur kalian di ujung pisau-pisau kami jikalau engkau tidak bertaubat dari kekafiran dan kedzaliman kalian dari pada kaum Muslimin. Kalian yang telah memenjarakan saudara-saudara kami, menyiksa dan membunuhi para mujahid yang berjuang menegakkan syariat Allah. Sesungguhnya bumi ini hanya milik Allah dan tidak sepantasnya kalian berhukum selain ‘hukum Allah’. Dan kalian adalah penegak hukum-hukum syaiton. Maka kami telah datang kepada kalian dengan penyembelihan sehingga Allah saja yang diibadati. Maka tunggulah sesungguhnya kami pun sedang menunggu, maka tunggulah adzab Allah atas kalian dari tangan-tangan para mujahid.
Junud Khilafah Islamiyah Nusantara
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Dr Anton Charliyan MPKN yang turun langsung melihat lokasi kejadian mengatakan bahwa para terduga teroris yang tertangkap dan yang tertembak adalah jaringan Bahrun Naim atau lebih dikenal dengan ISIS.
“Mereka masih jaringan Bahrun Naim jadi ada kaitannya dengan ISIS, terlihat dari barang bukti berupa surat yang mau menjadi Amaliah untuk jadi ‘pengantin’, suratnya itu dari Daulah Islamiyah Baqiaah,” kata Irjen Pol Anton Charliyan. (Mustopa)