JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya peranan masyarakat kelas menengah bagi perekonomian nasional.
Pernyataan itu disampaikan di tengah fenomena maraknya masyarakat kelas menengah yang “turun kelas” setiap tahunnya. Melalui unggahan akun resmi Instagram-nya, bendahara negara menegaskan bahwa kelas menengah memiliki peran strategis untuk mendorong perekonomian nasional dan merealisasikan visi Indonesia Emas 2045.
“Arahnya menurut saya pada titik dimana kita melihat kelas menengah harus menjadi perhatian utama,” kata dia, dalam unggahan akun Instagram @smindrawati, dikutip Jumat (30/8/2024).
Wanita yang akrab disapa Ani itu pun mengklaim bahwa pemerintah telah memberikan beberapa program untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok kelas menengah.
Upaya yang dimaksud meliputi program perlindungan sosial, pemberian subsidi dan kompensasi, insentif perpajakan seperti insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah, pemberian bantuan iuran kesehatan, program kredit usaha rakyat (KUR), serta jaring pengaman seperti kartu prakerja.
“Semoga berbagai program ini tak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok menengah, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” tutur Sri Mulyani.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jutaan masyarakat yang tergolong kelas menengah mengalami “turun kelas” setiap tahunnya pada periode 2019-2024. Salah satu pemicu permasalahan itu disebut berasal dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat kelas menengah. Ekonom Center of Reform on Economics (Core),
Yusuf Rendy Manilet, menyebutkan bahwa jaring pengaman sosial yang diberikan kepada masyarakat kelas menengah relatif minim.
Selama ini, dalam memberikan bantuan sosial (bansos), pemerintah hanya berfokus pada masyarakat miskin. Sementara kelas menengah yang “rentan” justru seakan-akan tidak terlihat.
“Jika pemerintah tidak mulai memikirkan memberikan bantuan baik bantuan sosial tunai ataupun subsidi pada kelompok kelas pendapatan menengah ataupun aspiring middle class, maka tren penurunan kelas pendapatan menengah seperti yang disampaikan BPS bukan tidak mungkin akan berlanjut,” ucap Yusuf. (Web Warouw)