Jumat, 20 September 2024

UTANG-UTANGMU UDAH DIBAYAR NIES..? Anies Berencana Bangun Parpol Baru Usai Gagal Maju di Pilkada 2024

JAKARTA – Eks gubernur Jakarta, Anies Baswedan berencana mendirikan partai baru usai gagal mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

“Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh,” ujar Anies dalam siaran Youtube, Jumat (30/8/2024).

Kendati begitu, Anies belum bisa memastikan kapan rencana mendirikan parpol baru itu akan diwujudkan. Dia meminta semua pihak bersabar.

“Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan gagasan,” kata Anies.

Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengaku masih enggan untuk bergabung dengan partai politik yang ada saat ini.

“Kemudian ada yang usul saya masuk partai atau bikin parpol. Nah gini, kalau masuk partai, pertanyaannya, partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan. Jangankan masuk, mencalonkan saja terancam,” ungkap Anies.

Sebagai informasi, Anies Baswedan dipastikan tak bertarung pada Pilkada serentak 2024. Hal ini dipastikan setelah pendaftaran calon kepala daerah ditutup pada Kamis (29/8/2024) malam.

Sebelum pendaftaran calon kepala daerah dibuka pada Selasa (27/8/2024), nama Anies sudah digadang-gadang untuk maju pada Pilkada DKI Jakarta.

Namun, partai pendukungnya di Pilpres 2024, yakni Nasdem, PKS, dan PKB, batal mengusungnya di Pilkada Jakarta 2024 setelah sempat mendeklarasikan dukungan. Ketiga partai tersebut memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono pada Pilkada Jakarta 2024.

Adapun PDI-P, yang awalnya diyakini bakal mencalonkan Anies di Jakarta, mengurungkan rencananya. Partai berlambang banteng ini memilih untuk mengusung Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta.

Menjelang penutupan pendaftaran pencalonan kepala daerah, sempat ada kabar Anies akan dicalonkan di Jawa Barat (Jabar) oleh PDI-P. Namun, Anies memutuskan untuk tidak maju pada Pilkada Jabar.

PDI-P pun telah mendaftarkan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja untuk Pilkada Jabar 2024.

Utang-utang Anies

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sebelumnya, beredar surat perjanjian Anies meminjam uang keSandiaga Uno sebanyak Rp 92 miliar saat sedang mengikutikontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub)DKI Jakarta 2017 lalu.

Selain itu juga, juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid menegaskan, Anies Baswedan tak berutang ke Partai Gerindra ataupun Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menyebutkan, utang Anies adalah pada warga Jakarta yang memilihnya secara demokratis sebagai Kepala Daerah.

“Memang benar Mas Anies berutang jasa politik, tetapi bukan kepada Pak Prabowo tetapi kepada warga Jakarta yang dengan tulus memilihnya,” ujar Kholid lewat pesan singkat, Jumat (15/12/2023). Hal ini pernah juga diungkap oleh Jusuf Kalla.

(Web Warouw)

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru