JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, beberapa tahun belakangan pemerintah secara rutin menggelar pertemuan membahas pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Rapat bertujuan untuk mengingatkan seluruh pejabat di daerah agar mengantisipasi kebakaran hutan.
“Tujuannya apa? Untuk mengingatkan baik kepada gubernur, bupati/wali kota, pangdam, danrem, dandim, kapolda, kapolres. Terutama jika ada pejabat-pejabat yang baru yang berada di daerah-daerah yang rawan bencana kebakaran,” katanya di Istana Negara, Senin (22/2).
Meskipun saat ini banyak wilayah yang tengah mengalami bencana banjir dan tanah longsor, Jokowi meminta agar antisipasi karhutla tidak boleh kendor.
“Saya ingin mengingatkan kita semuanya meskipun saat ini kita tengah menghadapi bencana banjir di beberapa daerah dan tanah longsor, namun kewaspadaan kita terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan tidak boleh kendor,” ujarnya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, pada kesempatan itu Jokowi menegaskan bahwa aturan main dalam penanganan karhutla masih sama. Dia mengatakan, sejak 2016 ada kesepakatan bagi pangdam, kapolda, kapolres, danrem dan dandim.
“Kalau di wilayah saudara-saudara ada kebakaran, dan membesar, dan tidak tertangani dengan baik aturan mainnya tetap sama, belum saya ganti. Saya kira kita masih ingat semuanya kalau yang ikut rutin setiap tahun pertemuan seperti ini dengan saya pasti semuanya masih ingat, yaitu dicopot, yaitu diganti. Jelas?,” tegasnya. (Enrico N. Abdielli)