Selasa, 8 Oktober 2024

Jaringan ’98: Bersama Rakyat TNI Kuat Melawan Nekolim Musuh NKRI!

JAKARTA – Rakyat dan TNI harus segera bersatu untuk mengganyang para elit politik yang selama ini terlibat menjual negara dan kedaulatan bangsa. Karena negara ini adalah milik rakyat dan TNI adalah garda depan yang bertugas menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

 

“Jaringan ’98 siap bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengganyang para politikus busuk anasir penjajahan gaya baru nekolim neoliberalisme yang merongrong kedaulatan Indonesia tercinta!” ujar Jurubicara Jaringan ’98, Ricky Tamba kepada Bergelora.com, Senin (14/12).

Sebelumnya, saat Seminar Nasional Bela Negara di Makassar, Sabtu (12/12/2015), Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan Indonesia dirusak para politikus yang dikendalikan negara asing.

Senada, Jaringan ’98 geram akan nasib keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta masa depan rakyat. Bila tak segera ditindak tegas, Jaringan ’98 yakin NKRI akan terpecah-belah ke dalam sektarianisme etnis dan federalisme wilayah, menghancurkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 serta nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 (Asli).

“Permufakatan jahat nekolim neoliberalisme via anteknya para politikus busuk hanya bisa dilawan dengan persatuan kaum nasionalis kerakyatan yang teguh kokoh menjaga NKRI. Jadi, wajib hukumnya seluruh rakyat bela negara selamatkan masa depan anak cucu dari bahaya penjajahan,” seru Ricky.

Keyakinan Panglima TNI tersebut dinilainya positif A1, ditandai dengan kegaduhan dan polemik beberapa bulan terakhir, seiring terbongkarnya berbagai konspirasi busuk seperti liberalisasi ekonomi-politik melalui amandemen UUD 1945 dan penerapan Undang-undang pro asing, penindasan kaum buruh melalui PP 78/ 2015, penjualan aset-aset strategis bangsa seperti JICT, hingga skandal Freeport.

“Sekarang atau tidak sama sekali, Panglima Gatot. Jenderal Besar Soedirman berkata bahwa kejahatan akan menang jika orang benar tidak melakukan apa-apa. Jangan tunggu rakyat terindoktrinasi paham rekayasa asing. Bersama rakyat TNI kuat, ayo bersatu ganyang nekolim neoliberalisme musuh NKRI!” pungkas Ricky Tamba.

Proxy War

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa banyak cara dilakukan negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia, salah satu cara yaitu dengan membuat Proxy War. Saat ini sudah terasa adanya Proxy War dan kita harus waspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Caranya dengan menguasai media di Indonesia dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan”, kata Panglima TNI.

“Semua ingin menguasai Indonesia. Apakah 28 tahun lagi, pada 2043, anak dan cucu kita bisa hidup layak ? Kalau kita tidak bangkit dan bela negara, maka kita tak bisa selamatkan anak cucu kita,” tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Oleh karena itu, agar Indonesia ke depan tidak mudah diadu domba akibat Proxy War dan semakin memburuk karena kehabisan sumber energy hayati, pangan, sumber air, maka harus adanya revolusi mental dengan menjalankan dan mengamalkan Pancasila dari Sila Pertama sampai Kelima dengan benar, berdemokrasi sesuai dengan Pancasila maka kemakmuran dan keadilan akan bisa terwujud di Indonesia.

“Jadi sebenarnya untuk mengatasi masalah Proxy War bangsa Indonesia sudah memiliki semuanya, yakni dengan Pancasila dan semangat gotong royong. Oleh sebab itu, mari hidupkan lagi Pancasila dan semangat gotong royong melalui Civitas Akademik ini”, kata Panglima TNI. (Web Warouw

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru