Sabtu, 5 Juli 2025

Jaringan 98: KMP Harus Bantu Presiden Joko Widodo

BANDARLAMPUNG- Sudah waktunya bagi Koalisi Merah Putih (KMP) untuk ikut serta membantu pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Karena saat ini dibutuhkan persatuan nasional untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang diwarisi dari rezim-rezim sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Jaringan 98, Ricky Tamba kepada Bergelora.com di Bandarlampung, Sabtu (20/6).

 

“Lupakan berbagai friksi dan pertentangan pada saat pemilu lalu. Negara ini perlu segera dibenahi dan harus segera maju. Dibutuhkan sebuah persatuan nasional yang kuat dari semua pihak untuk membantu pemerintah. KMP harus ikut serta dalam pembenahan kedepan,” tegasnya.

Partai-partai politik dalam Koalisi Merah Putih (KMP) beserta para pendukungnya harus segera mempersiapkan diri membantu Presiden RI Ir. H. Joko Widodo memperkuat Kabinet Kerja jilid II.

“Saya yakin Prabowo (Ketua Umum Gerindra-red) dan Ical (Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar-red) dan pimpinan KMP lainnya pasti memiliki jiwa kenegarawanan. Mari lepaskan egoisme. Bersama memikirkan nasib rakyat, dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya.

Menurutnya, reshuffle Kabinet Kerja adalah hak prerogatif Presiden RI Joko Widodo. Tentu Presiden akan membutuhkan dukungan yang seluas-luasnya dari rakyat Indonesia untuk membenahi negara.

“Reshuffle Kabinet Kerja bukan menjadi kewenangan dan wilayah politik parpol-parpol Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Juga harus dihindari upaya intervensi oportunistik dari sebagian orang-orang yang sekedar mencari kesempatan,” ujarnya.

Ricky Tamba juga meminta agar Presiden RI Joko Widodo hendaknya tidak hanya melakukan analisa-evaluasi kinerja dan pergantian (reshuffle) personalia jajaran Kabinet Kerja. Tetapi juga mempersiapkan rumusan komprehensif arah ideologis dan perspektif Indonesia masa depan yang hendak dijalankan oleh Kabinet Kerja jilid II.

“Di masa lalu, ketatanegaraan Indonesia menyebutnya sebagai Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Kita butuh itu lagi agar menjadi haluan bersama dalam menjalankan pembangunan,” ujarnya.

Ia juga menyerukan agar seluruh rakyat mendorong persatuan dan menentang semua upaya memecahbelah bangsa. Karena perpecahan adalah hambatan bagi negara dan pemerintah ini untuk maju mengejar kewajiban mensejahterahkan rakyat Indonesia.

“Musuh kita hanya satu yaitu neoliberalisme yang dibawa oleh kolonialisme-imperialisme baru dan antek dalam negeri yang saat ini menjajah bangsa Indonesia. Tanpa persatuan kita tidak mungkin bisa menghadapi mereka,” ujarnya. (Ernesto A. Goevara)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru