JAKARTA – Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, terhadap seorang pria berinisial ANS yang ditangkap oleh Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, sekitar dua jam sebelum Detasemen Khusus 88 Antiteror menggerebek rumah kontrakan di Tangerang, diketahui bahwa para pelaku berencana akan melakukan aksi teror pada akhir pergantian tahun 2016.
Dari hasil interogasi pihak kepolisian terhadap tersangka ANS yang ditangkap di Jalan Raya Serpong tersebut, diperoleh informasi para pelaku akan melakukan aksi teror pada akhir tahun 2016, dengan target Pos Lantas di RS Eka (Serpong), dengan modus operandi akan melakukan penusukan dengan sangkur terhadap anggota Polri di sekitar Pos Lantas dan ketika sudah ramai anggota Polri dan masyarakat yang datang akan melakukan bom bunuh diri.
Kemudian sekitar pukul 09.45 WIB, Densus 88 Anti Teror melakukan penggerebekan kontrakan yang ditempati oleh tersangka Omen, Irwan dan Helmi di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan pada hari Rabu (21/12).
Pada saat dilakukan penggerebekan oleh anggota, ketiga tersangka diawali dengan melakukan public address untuk mengingatkan kepada para tersangka untuk menyerah dan masyarakat untuk menjauh dari TKP dan berikutnya dilakukan evakuasi terhadap warga sekitar.
Saat dilakukan penggerebekan oleh Densus 88 Anti Teror, 3 tersangka melakukan perlawanan dengan mengambil bom yang sudah jadi, sehingga kemudian dilakukan tindakan represif yang mengakibatkan tewasnya ketiga tersangka.
Bom Aktif
Kepada Bergelora.com dilaporkan, sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menemukan bom aktif di sebuah rumah di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12). Kapolres Tangsel, AKBP Ayi Supardan mengungkapkan, bom yang ditemukan didalam rumah tersebut dihuni 3 orang. Sejauh ini katanya tim Penjinak Bom masih sedang melakukan olah TKP.
“Tim Penjinak Bom sedang melakukan olah TKP, terkait penghuni rumah belum diketahui apakah sudah dilumpuhkan” ujar AKBP Ayi Supardan.
Sementara itu, Kabag Mitra Ropenmas Divisi Humas Mabes Polri Kombes Awi Setiyono mengungkapkan, bom aktif yang ditemukan di rumah warga tersebut dipastikan rumah yang dihuni terduga pelaku teroris.
“Rumah dihuni terduga teroris. Penemuan bom terjadi pagi tadi. Saat ini lokasi sudah diamankan oleh Densus 88,” ujar Kombes Awi Setiyono di Mabes Polri Rabu (21-12-2016).
Awi menjelaskan, dalam penggrebekan itu, tiga pelaku yang diduga merupakan jaringan teroris Tasikmalaya kelompok JHD dari Tasikmalaya berinisial O, B, dan H tewas setelah baku tembak dengan petugas.
Teroris Di Payakumbuh
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil mengamankan seorang terduga jaringan teroris di Payakumbuh Sumetera Barat (Sumbar), Rabu (21/12) sekitar pukul 09.30 WIB.
Terduga teroris yang diamankan tersebut berinisial JT (39). Yang bersangkutan ditangkap anggota di Desa Balai Nan Duo Kota Payakumbuh oleh Densus 88 Polri yang di back up Sat Brimob Polda Sumbar dan Polres Payakumbuh.
Informasi yang diperoleh sementara bahwa JT merupakan terduga teroris yang terkait jaringan Solo 2015, saat ini JT dibawa ke Den Brimob Padang Panjang untuk dilakukan pemeriksaan. Dari tersangka, polisi mengamankan buku, paket, ransel, GPS (Global Positioning System), handphone, dan buku rekening.
Teroris Di Deli Serdang
Kemudian, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, kembali menangkap seorang terduga teroris atas nama Safei Lubis alias S di Desa Ajibaho Kecamatan Sibiru biru Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (21/12).
Penangkapan dilakukan di kediaman orang tua Safei, sekira pukul 12.00 WIB oleh Densus 88 bersama Brimobda Polda Sumut, dan yang bersangkutan langsung di bawa ke Sat Brimobda Polda Sumut untuk diperiksa.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina S Ginting didampingi Kapolres Deliserdang, AKBP Robert Da Costa, mengatakan, Safei ditangkap karena terlibat dengan kelompok radikal Katibah Gonggong Rebus (KGR).
Kelompok ini dipimpin oleh Gigih Rahmat Dewa yang sudah tertangkap sebelumnya. Selain berniat menyerang Marina Bay, kelompok ini juga merencanakan amaliah di beberapa tempat dengan sasaran tempat keramaian dan objek vital termasuk kantor polisi.
“S (Safei) ini DPO Densus 88 terkait kelompok KGB di Batam pada Juli lalu yang berafiliasi dengan Bahrun Naim. Peran dia melakukan perekrutan dan baru satu tahun tinggal disini, di rumah orangtuanya. KTP dia sendiri dari Batam,” terang Rina S Ginting di damping Kapolres Deliserdang AKBP Robert Da Costa.
Tersangka diketahui juga mengelola Trafika Travel milik Bahrun Naim, tersangka juga di baiyat bersama-sama kelompok ISIS KGR.
Selain mengamankan Safei, Densus 88 juga menyita barang bukti berupa, pecahan kaca, keris, VCD, Buku, Foto, HP, laptop, flakdisk, hardisk, dan tas. Rencananya, Kamis (22/12) yang bersangkutan akan dibawa ke Jakarta untuk pengembangan lebih lanjut. (Web Warouw)