PALEMBANG – Langkah kerja Presiden Jokowi masih on the track. Etos kerja Jokowi yang tak kenal lelah blusukan ke berbagai daerah masih dipercaya rakyat di pedesaan dan pelosok terpencil, yang kurang diperhatikan rezim-rezim sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh pengamat politik Sumatera Selatan, Ade Indra Chaniago kepada media, Jumat (13/11).
Ade menilai, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menjadi magnet dan tumpuan harapan rakyat. Sayangnya, dalam hal implementasi teknis, mayoritas menteri berkinerja lemah dan tak berkontribusi positif dalam penyelesaian problem riil, seperti gejolak perburuhan, inflasi, kenaikan harga sembako, ancaman ketahanan energi nasional serta meningkatnya angka pengangguran.
“Minim sekali menteri yang cerdas, militan dan inovatif. Banyak program teknis menduplikasi dari menteri sebelumnya yang gagal, gaya komunikasi hanya basa-basi pencitraan karena lemah pemahaman ideologis akan Trisakti dan Nawacita, hingga fenomena ketidakharmonisan antar menteri yang kerapkali berbeda sikap dalam merespon masalah. Presiden Jokowi harus cepat reshuffle kabinet dari anasir-anasir penelikung Trisakti dan Nawacita!” tegas akademisi STISIPOL Candradimuka alumnus pascasarjana Universitas Indonesia ini.
Terpisah di Jakarta, Jurubicara Jaringan ’98 Ricky Tamba mendesak Presiden Jokowi untuk menyapu bersih para menteri berwatak nekolim neoliberalisme yang merupakan penjajahan gaya baru musuh bersama bangsa Indonesia saat ini.
“Apa lagi alasan mereka? Kan sudah jelas sekali banyak masalah yang justru muncul dari internal kabinet. Polemik Freeport, Pelindo II, bencana asap, gejolak perburuhan, fluktuasi dollar, penjualan aset strategis bangsa dan lain sebagainya, adalah dampak dari ketidakbecusan para menteri proasing. Sekarang atau tidak sama sekali. Pak Jokowi, selamatkan NKRI, reshuffle Kabinet Kerja!” seru Ricky. (Nasrul Tajuddin)