Selasa, 24 Juni 2025

KANG DEDI MENANGIS..! Evaluasi Program Siswa ke Barak, Kak Seto: Sukses Gemilang!  

JAKARTA – Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menilai, program Pendidikan Berkarakter Bela Negara yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, perlu dievaluasi secara eksternal. Di samping itu, kesuksesannya selama dua pekan, program tersebut cukup berhasil mengubah sikap dan perilaku remaja bermasalah menjadi lebih baik.

“Tetap harus dievaluasi sampai akhir, beberapa juga akan kami ikuti sehingga kalau itu hasilnya positif, mohon jangan ragu-ragu. Mohon maaf, jangan gengsi untuk dijadikan suatu gerakan nasional,” ujar Ketua LPAI, Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/5/2025).

Kak Seto menerangkan, evaluasi tersebut dilakukan sebagai bagian dari pengawasan terhadap siswa-siswa setelah mereka selesai menjalani program tersebut.

Selain itu, bila memang ada kekurangan dalam pelaksanaannya, perlu adanya perbaikan. Dia menekankan bahwa pendidikan formal dan informal dalam keluarga juga perlu dilengkapi dengan pendidikan nonformal. Salah satunya adalah program Bela Negara di Dodik Rindam III/Siliwangi Cikole Lembang sebagai alternatifnya.

“Ini salah satu contoh alternatif dan terbukti tadi. Saya saja yang lebih tegas, juga terpaksa meneteskan air mata karena terharu, tadi ada ibu yang sampai pingsan,” kata Kak Seto.

Menurut dia, di samping itu, anak memang sangat membutuhkan uluran cinta dari orangtua, guru, termasuk dari pemimpin.

Terkait dengan program Bela Negara, Kak Seto mengatakan bahwa program ini mampu menyalurkan potensi setiap anak yang sebelumnya sulit berkembang karena kondisi lingkungan dan keluarga.

“Dari awal ketika saya ditanya, beri kesempatan. Saya lihat sendiri, saya berbicara sendiri dengan anak-anak. Sampai saat ini saya menyimpulkan bahwa ini adalah satu langkah yang sangat gemilang,” tuturnya.

Dedi Mulyadi Menangis 

Sebelumnya di Jakwrta dilaporkan, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak kuasa menahan air mata saat memeluk para siswa yang baru saja dipulangkan usai mengikuti program pendidikan militer di barak TNI.

Tangis haru itu pecah di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, Selasa (20/5/2025), usai upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Sebanyak 273 pelajar dipulangkan setelah menjalani pelatihan karakter selama dua pekan di Dodik Bela Negara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jabar.

Program ini merupakan bagian dari pendidikan berkarakter yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membina remaja dengan perilaku bermasalah.

Tangisan Dedi pecah usai menyaksikan para siswa menyelesaikan rangkaian kegiatan, mulai dari upacara di Lapangan Gasibu, parade defile, hingga akhirnya bertemu kembali dengan orangtua mereka.

“Ya gimana ini kan urusannya rasa ya. Urusan hari, urusan cinta. Siapa sih yang tidak terharu, orangtua bertemu anaknya saat anaknya sudah berubah,” ujar Dedi kepada awak media di Gedung Sate.

Menurut Dedi, momen pertemuan antara siswa dan orangtua menjadi bukti keberhasilan program tersebut dalam menyentuh sisi emosional dan kemanusiaan.

Ia menyatakan bahwa pendidikan berkarakter ini dilandasi rasa cinta dan kepedulian terhadap masa depan generasi muda. Dedi menegaskan, ini bukan sekadar kebijakan administratif, tetapi usaha nyata untuk menunjukkan kehadiran negara dalam menyelesaikan persoalan remaja.

“Jadi, ini salah satu bukti bahwa semua orang, bukan semua orang ya, banyak orang meragukan apa yang dilakukan oleh Pemprov Jabar, tetapi akhirnya waktu yang menjawab,” tuturnya.

Respons positif dari orangtua pun mulai terlihat. Banyak di antara mereka yang mengucapkan terima kasih karena merasa anak-anaknya mengalami perubahan sikap yang lebih baik. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru