JAKARTA – Perlawanan dari Ukraina maupun sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa dan AS terhadap Rusia tidak membuat Rusia jatuh walau sudah lebih dari seratus hari berkonflik di Ukraina.
Bagaimanapun, penutupan reaktor nuklir, pemutusan pasokan uranium, minyak, dan gas dapat membuat negara-negara Uni Eropa dilanda krisis energi di mana-mana.
Berdasarkan publikasi dari The Hill yang dikutip pada Rabu, 15Juni 2022, banyak reaktor di Eropa dan Amerika Serikat diproduksi oleh Rusia, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir yang tidak mungkin cukup untuk memenuhi permintaan listrik di banyak kota di setiap negara andai Rusia memutus pasokan tersebut.
Selain krisis pangan dan energi, satu keputusan dibuat Rusia dapat menyebabkan krisis listrik parah di AS.
Dianggap tidak bisa menangani krisis besar seperti itu, Josep Borrel selaku petinggi dari Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri mengatakan, “Uni Eropa harus hidup berdampingan dengan Rusia setelah berakhirnya perang di Ukraina, terlepas dari kejahatan perang dan agresi,” katanya dilansir Telegram kantor berita Nexta Live pada Selasa, 14 Juni 2022.
Serasa putus asa, Borrel menambahkan jika Rusia harus tetap berpartisipasi dengan Uni Eropa karena ketidakmungkinan negara-negara Uni Eropa dan Amerika hidup tanpa bantuan dari Rusia, seperti dilansir The Hill.
“Rusia akan terus ada setelah pembicaraan damai, dan akan perlu untuk secara jelas mendefinisikan bagaimana kami berniat untuk hidup berdampingan dengannya.”
“Hidup berdampingan ini akan sangat sulit setelah apa yang dilakukan Rusia di Ukraina. Tapi kami masih harus berusaha untuk hidup berdampingan dengan Rusia di benua ini,” katanya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sebelumnya pada tanggal 12 Juni 2022, serangan Rusia di Severodonetsk menyebabkan hancurnya pabrik pembuat komponen pembangkit listrik tenaga nuklir hancur di wilayah tersebut yang mana merupakan satu-satunya pabrik pembuat komponen PLTN di Ukraina.
Sampai hari ini, Gubernur Sergey Haidai menyatakan jika 70 persen wilayah Severodonetsk berada dalam kontrol pasukan Rusia dan masih bentrok dengan tentara nasionalis Ukraina di garis depan pertempuran. (Web Warouw)