Kamis, 1 Juni 2023

Kata-Kata Tak Tertimbangi

Oleh: Walden Sitanggang *

BERMAIN bola itu lebih mudah daripada bermain kata.

Tetapi bermain bola menjadi sulit karena permainan kata.

Kata-kata yang dipermainkan pun berbau rasionalisasi, di dalamnya ada pembelaan diri yang akhirnya kata-kata pun makin jauh dari kebenaran. Bola tidak jadi menggelinding di lapangan karena sudah duluan kata-kata yang tidak benar menggelinding, terlontar ke seluas dunia, tidak hanya ke seluas lapangan lagi.

Begitulah akibat kata-kata yang tak tertimbang, tak terarah dan tak berdaya. Wibawa kata terkikis karena disetir sesuai kebutuhan. Permainan kata menjadi kecenderungan orang-orang yang menanamkan kepentingan atau agenda dalam kata. Itu terselubung tetapi tetap kelihatan. Semakin ditutup dengan permainan kata-kata semakin jelas kegelapan agendanya.

Injil hari ini mengajak kita mendalami Firman Tuhan. Firman yang dimaksud bukan sekadar kata-kata. Firman tidak sama dengan omongan, obrolan, apalagi sekadar bunyi. Firman adalah kehadiran Allah dalam diri Yesus. Yang mengucapkan dan yang diucapkan hadir sekaligus. Itulah kebenaran. Tidak ada penyelewengan makna dari Firman. Tidak ada kebusukan yang terselubung dari Firman.

Menuruti Firman Tuhan tidak sama dengan mendengarkan Youtube pengkotbah viral atau setengah viral. Menuruti Firman juga tidak sekadar rajin menulis renungan seperti ini atau membaca renungan yang dikirim ini. Menuruti Firman juga tidak hanya rajin mengutip ayat sana dan ayat sini saat mengucapkan kata-kata sambutan.

Lebih dari itu, menuruti Firman ialah usaha untuk hidup mendengarkan Firman, karena Firman diyakini berdaya benar, berdaya kuat untuk mengarahkan kita dari alam maut ke alam benar, dari hidup yang berdosa menjadi hidup yang mengalami damai dengan Allah dan sesama.

Menuruti Firman berarti mengalami kontak personal dengan Allah yang konsekuensinya ialah taat pada kehendak Allah bukan malah memaksakan kehendak atau agenda pribadi.

Tuhan menyampaikan Firman-Nya agar kita yang mendengarkan-Nya mengalami peralihat/transformasi dari gelap kepada terang, dari maut kepada hidup. Marilah kita berdoa: “Tuhan, semoga kami semakin mendengarkan Firman-Mu dan taat pada kehendak-Mu”

Pematang Siantar, 30 Maret 2023

* Penulis Pastor Walden Sitanggang, OFMCap di Pematang Siantar, peduli bola U-20.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,603PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru