Kamis, 1 Juni 2023

Mercusuar Di Tiang Salib Golgota

Oleh: Toga Tambunan *

Di Golgota darah telah tercurah,
dari tubuh dirajam,
dicambuki cemeti besi berpaku
dihunjam tombak,
dipaku tersalib,
Tiada sandingan buas ngeri bengis,
di mana kapan pun,
Sebelum maupun sesudahnya,
ditengah materi dialektika histori

Darah itu membasuhku sepanjang waktu,
tidak kutahu,
sepanjang pintu ML ku terbuka,
berikut dogmatik kritis
nir dogmatik kaku,
bongkar histori rezim Koresy dan Darius,
sinarkan laser antiseptik atas semua romantisme realis,
sebutlah entah Plato, Descartes,
entah Francis Fukuyama,
dan entah lainnya.

Darah itu merah mengalir,
sejak lantai rezim Pontius Pilatus,
rela membasuh siapa pun,
menghalau gelap,
hingga ke alam kubur
hingga masa kini,
ke seluruh penjuru
ke rezim sedemokratis apa pun,
menghadirkan sadar Terang Kebenaran.

Darah Yesus, mercusuar di tiang salip Golgota,
mulia,
hibah dari Bapa pemilikNya,
mengaminkan juang,
ke tengah ajang antagonistis
kontradiksi prima,
membasmi bahkan target Lucifer binasa.

Darah merah itu,
amboi…..habis mengucur deras dari tubuhNya,
sosok penggantiku penggantimu,
menanggung derita siksaan ngeri terbuas,
nyalang kita melihatnya, amboi,
betapa bengis atasNya,
demi kita selamat, seraya diupah pula hidup baka,
di Langit Baru Bumi Baru yang kekal.

Atas Realisme Cinta Kasih,
anugerah keselamatan abadi,
betapa responku responmu?

Kukenakan ketopong kebenaran,
Terhadap Lucifer
Pada diri sendiri
Dalam nama Tuhan Yesus.

(Catatan: Raja Koresy dan Raja Darius, bukan pemercaya ajaran Musa, turut digunakan Allah untuk programNya)

Bekasi, 2020 – 2023

* Penulis Toga Tambunan, evangelis Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,603PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru