Jumat, 28 Maret 2025

Kemenkes Terus Waspadai Flu Burung

JAKARTA- Sesudah memastikan hasil Laboratorium Tuan T dan anaknya MA yang meninggal positif mengidap flu burung (H5N1), maka Laboratorium Balitbangkes sore ini selesai memeriksa sample hari kedua dari Nyonya T, istri dari pasien Tuan T yang meninggal dengan diagnosis Flu Burung di Tangerang. Demikiran, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Kementerian Kesehatan RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE kepada Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (28/3).

 

“Sample yang diperiksa adalah usap tenggorok, dan hasil sample hari pertama dan juga hari ke dua untuk Nyonya T adalah negatif H5N1, artinya dari dua sample ini tidak menunjukkan flu burung.,” jelasnya.

Selanjutnya menurutnya, akan diperiksa sample dari swan tenggorok hari ke tiganya untuk memastikan bahwa Ny T adalah sehat. Keadaan umum Nyonya T memang baik, tidak ada demam lagi.

“Kami juga masih menunggu kemungkinan sample lain dari mereka yang kontak dengan mendiang Tuann T dan anaknya,” ujarnya.

Menurutnya, secara umum bahan sample untuk memeriksa ada tidaknya H5N1 ( flu burung ) adalah dari swab tenggorok atau bahan lain dari paru dan saluran napas seorang pasien‎.

“Makin dalam mengambil bahan sample ke arah paru akan makin representatif hasilnya dan menggambarkan keadaan sebenarnya,” jelasnya lagi.

Upaya yang sudah dilakukan menurut Tjandra Yoga hingga saat ini telah dilakukan  penyelidikan epidemiologi berupa penelusuran kontak erat serumah dan  kontak di rumah sakit. Perujukan kontak ke rumah sakit akan dilakukan, bila diperlukan dan diberikan oseltamivir pada kontak erat serumah.

Rencana tindak lanjut menurutnya akan dilakukan penelusuran kontak di rumah sakit lain. Pemantauan juga akan dilakukan pada kontak yang telah teridentifikasi baik kontak erat serumah dan kontak tenaga kesehatan

“Penyuluhan kepada masyarakat sekitar rumah kasus dan pengambilan sampel faktor risiko lingkungan. Sampel pada ungags akan diambil di sekitar rumah kasus dilanjuti penyelidikan epidemiologi di lokasi-lokasi yang dikunjungi pasien,” ujarnya.

Update Flu Burung

Tjandra Yoga sebelumnya menjelaskan bahwa dalam perkembangan penelitian dunia, utamanya di Cina,‎ ditemukan berbagai jenis Flu Burung (avian influenza) pada unggas.

Kini yang terdata sebagai Flu Burung (avian influenza) pada unggas adalah antara lain spesies H5N1, H5N2, H5N6, H5N8, H6N6, H7N9, H9N2 dan H10N8

Yang paling banyak menyerang manusia dan paling parah adalah H5N1, total di dunia sejak awal kasus di 2003 sampai 20 Maret 2015 ada 785 kasus dari 16 negara, 430 meninggal, angka kematian 55%.

Yang juga mulai banyak kasusnya adalah H7N9.‎ Pada 9 Maret 2015 Pemerintah Tiongkok melaporkan tambahan kasus 59 orang, 17 diantaranya meninggal, angka kematian 28,81%

Yang juga sudah dil‎aporkan avian influenza pada manusia di Tiongkok adalah kasus baru H5N6 (3 kasus) dan H10N8. Kasus baru H5N6 diduga reassortment antara H5N1 dan H6N6 (Web Warouw)

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru