Jumat, 4 Juli 2025

Kepanikan Landa Korea Selatan, 2.474 Sekolah dan 22 Kampus Tutup

JAKARTA- Kasus MERS CoV di Korea Selatan terus meningkat menjadi 138 orang, pada Sabtu (13/6) dengan 12 orang meninggal dunia. Angka kematian mendakati 10% dari total kasus. kepanikan masih terus melanda. Jumlah sekolah yang ditutup meningkat menjadi 2.474 buah, termasuk 22 Universitas Demikian Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan‎, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DCE kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (14/6).

“Untuk pertama kali di Korea Selatan ada kasus MERS pada wanita hamil, murid Sekolah Dasar dan supir ambulans yang membawa pasien MERS ke RS Samsung Medical Center,” ujarnya.

Anggota WHO Emergency Committe on MERS CoV ini menjelaskan bahwa saat ini Team WHO sudah datang ke Korea dan rekomendasi awal team di bidang kesehatan adalah pengendalian dan pencegahan infeksi harus terus ditingkatkan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan. 

“Semua pasien dengan demam atau keluhan pernapasan harus ditanya tentang  riwayat kontak dengan pasien MERS yaitu apakah pernah berkunjung ke rumah sakit yang mengobati pasien MERS, atau apakah ada riwayat kunjungan ke Timur Tengah dalam 14 hari sebelumnya. Bila salah satu di atas positif maka pasien harus ditangani seksama dan diperiksa apakah ada virus MERS di dalam tubuhnya,” jelasnya.

Ia menjelaskan, bagi mereka yang tidak ada gejala apa-apa tapi pernah kontak dengan pasien MERS diminta tidak berpergian selama masa pengamatan. Rekomendasi ini bernada seperti standard pada umumnya, tapi sebenarnya pelaksanaannya merupakan kegiatan amat besar, karena bisa saja ada ribuan fasilitas pelayanan kesehatan yang harus mengikuti anjuran point 1, dan ada ribuan orang pula yang sedang demam atau gejala pernapasan dan harus diawasi untuk mengikuti anjuran point 2.

“Jadi ini merupakan mobilisasi sistem kesehatan yang masif, supaya wabah MERS dapat tertanggulangi di Korea Selatan,” ujarnya.

Karantina 3.439 Orang

Sementara itu, kepanikan masih terus melanda. Jumlah sekolah yang ditutup meningkat menjadi 2.474 buah, termasuk 22 Universitas. Jumlah orang yang dikarantina juga meningkat menjadi 3.439 orang. Karena kasus terus bertambah maka yang dikawatirkan memang kalau virus MERS disana bermutasi menjadi makin mudah menular.

“Syukurnya, hasil laboratorium sekuensing virus menunjukkan “Almost Identical” dengan yang di Saudi Arabia. Virus pada pasien MERS Korea yang didiagnosis di Tiongkok juga hanya menunjukkan‎ “Minor Mutation”, yang tidak mempengaruhi keganasan penularan‎. Artinya, secara ilmu virologi, virus korona penyebab MERS di Korea pada dasarnya sama dengan virus yang selama ini dikenal,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa kasus indeks, yaitu orang yang pertama membawa MERS CoV‎, pernah berobat ke Rumah Sakit St Mary. Ternyata di rumah sakit itu pasien batuk-batuk dan akibatnya menularkan 37 pasien dan pengunjung di Rumah Sakit St Mary.

Salah satu dari 37 pasien itu belakangan masuk Instalasi Gawat Darurat RS Samsung, dan selama di rumah sakit itu maka pasien ini menulari MERS ke 35 orang lain. “Artinya, memang ada yang agak mirip dengan kejadian “super spreader” pada penularan SARS tahun 2003 yang lalu, walau di SARS dari satu orang bisa menulari lebih dari 50 orang,” ujarnya.

Ternyata pula bahwa ada‎ 24 rumah sakit yang pernah dikunjungi pasien MERS di Korea Selatan. Untuk WNI yang kebetulan akan ke Korea Selatan maka sebaiknya menghindari berkunjung ke rumah sakit yang pernah atau sedang merawat MERS sekarang ini. “Rumah-rumah sakit itu memang sekarang mengalami penurunan tajam jumlah  pasiennya, sebagian malah ada yang ditutup sementara,” katanya. (Enrico N. Abdielli)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru