JAKARTA – Wilayah gurun di barat Provinsi Minya di selatan Mesir telah berhasil diubah menjadi lahan pertanian luas yang menghasilkan bit gula dalam jumlah besar.
Manajer Umum Pertanian Canal Sugar, Aaron Baldwin, mengatakan bahwa mereka cukup senang dengan jumlah gula yang didapatkan, terlebih karena adanya peningkatan hasil.
“Ini akan menjadi tahun kedua kami, dan kami telah mencapai peningkatan hasil sekitar 50 persen dari tahun lalu. Jadi, kami merasa telah mendapat model yang sangat bagus dan kami dapat menciptakan tanaman yang dapat dikirim ke pabrik,” ujarnya, seperti dikutip Xinhua.
Proyek Canal Sugar, perusahaan patungan senilai 1 miliar USD antara Mesir dan Uni Emirat Arab, berusaha mengubah 50.000 hektare gurun menjadi lahan pertanian untuk memenuhi permintaan besar pabrik akan gula bit. Guna mewujudkannya, mencari air yang cukup untuk irigasi merupakan hal penting.
“Kami datang ke tengah gurun, dan dengan bantuan Zhongman Petroleum and Natural Gas Group Corp., Ltd. (ZPEC) Cina, kami mulai membuka sumur eksplorasi, dan kemudian mengembangkan jaringan yang memungkinkan kami untuk mulai mengairi,” terang Baldwin.
Dengan lebih dari 150 sumur air yang dibor, petak besar ladang bit gula yang subur dan hijau telah tersebar di seluruh padang pasir, membentuk pertanian besar untuk dikirim ke pabrik pengolahan bit.
Zhou Guiqiang, toolpusher cabang ZPEC di Mesir, menyebut tempat itu hanya gurun ketika mereka memulai proyek itu pada tahun 2018.
“Tetapi sekarang berubah menjadi lahan pertanian yang diairi oleh sumur yang kami bor dan ditanam dengan bit, alfalfa, dan barley, yang membuat kami merasa bangga,” katanya.
Zhou menyatakan proyek tersebut sejalan dengan Belt and Road Initiative/BRI yang diusulkan Cina untuk melakukan kerja sama saling menguntungkan di antara para peserta, dan rencana Mesir untuk mengubah gurun menjadi lahan pertanian.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, ketika pertama kali datang ke situs tersebut, ZPEC menghadapi banyak tantangan terkait dengan kondisi geologis daerah tersebut. Namun dengan penelitian dan eksplorasi yang tiada henti, proyek tersebut akhirnya berjalan dengan lancar.
Awalnya, pengeboran satu sumur membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Akan tetapi, saat ini dapat selesai dalam waktu sekitar 14 hari.
“Sekarang kami telah menyelesaikan lebih dari 150 sumur berkualitas tinggi, lebih dari 50 diantaranya sedang beroperasi, dan Canal Sugar puas dengan pekerjaan kami,” kata Zhou kepada Xinhua.
Sementara itu, Baldwin mengaku bahagia dan puas dengan pekerjaan ZPEC. Menurutnya, perusahaan pengeboran Cina itu telah melakukan pekerjaan yang hebat.
Dia juga menggambarkan perusahaan pengeboran Cina itu sebagai salah satu mitra utama dalam mengembangkan sistem irigasi pertanian di Mesir.
Setelah mencapai kapasitas penuh, mega pabrik tersebut dapat memproduksi 900.000 ton gula putih setiap tahun. Hal itu akan menjadi dorongan signifikan untuk produksi gula Mesir, yang sekarang mencapai sekitar 2,8 juta ton setiap tahun.
Gula menjadi komoditas penting bagi orang Mesir. Negara Arab berpenduduk padat itu mengonsumsi lebih dari 3,3 juta ton gula setiap tahun. (Enrico N. Abdielli)