JAKARTA – Presiden Joko Widodo berangkat ke Afrika Selatan untuk menghadiri undangan KTT BRICS yang merupakan kelompok negara-negara pelopor multipolarisme terdiri atas Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS).
Di sela-sela KTT BRICS yang diselenggarakan di Johannesburg, Afrika Selatan pada 22–24 Agustus itu, Presiden tentunya melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan kepala-kepala negara termasuk dengan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan langkah langkah strategis yang akan menentukan perubahan geopolitik dunia dimasa depan.
“Hari ini saya dengan delegasi terbatas akan bertolak menuju Afrika. Kami akan berkunjung ke empat negara, yaitu Kenya, Tanzania, Mozambik dan Afrika Selatan. Ini merupakan kunjungan pertama saya sebagai Presiden ke kawasan Afrika. Saya juga akam menghadiri KTT BRICS di Afrika Selatan,” kata Presiden Jokowi seperti disaksikan dalam tayangan virtual dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu.(22/8)
Presiden Jokowi mengatakan bahwa kunjungannya ke benua tersebut karena Indonesia dan Afrika memiliki hubungan historis yang panjang.
Mengingat Indonesia adalah penggagas dan tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955.
Menurut Presiden, konferensi yang dilaksanakan di Bandung itu juga berperan penting dalam melahirkan gerakan nonblok.
“Spirit Bandung inilah yang akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika dengan memperkokoh solidaritas dan kerja sama di antara negara-negara Global South,” kata Presiden.
Kepala Negara menjelaskan alasan mengunjungi empat negara di Afrika, terutama Kenya dan Tanzania telah membuka kantor kedutaan besarnya di Jakarta tahun lalu.
Presiden menilai hal itu menjadi komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama dengan Indonesia.
Sementara itu, Mozambik adalah negara Afrika pertama di mana Indonesia memiliki Preferential Trade Agreement.
Presiden dan delegasi akan kembali di Tanah Air pada 25 Agustus mendatang.
Sejumlah menteri yang mendampingi Presiden Jokowi ke Afrika dari Bandara Kualanamu, yakni Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri ESDM Arifin Tasrif, sementara Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah lebih dahulu berangkat ke Afrika.
Kehadiran Presiden Indonesia dalam KTT BRICS ini sangat strategis dalam perubahan geopolitik dunia. Karena BRICS adalah kekuatan ekonomi baru yang bangkit melepadkan diri dari kekuatan ekonomi barat yang dikuasai Amerika Serikat.
Indonesia sendiri sedang mempersiapkan diri untuk bergabung.dalam BRICS untuk bangun dunia baru yang lebih adil dan sejahtera bersama negara-negara yang.berdaulat lainnya. (Web Warouw)