Kamis, 28 Maret 2024

KODE KERAS NIH..! JK Pidato Soal Konflik di RI: 1966 Jatuhkan Bung Karno, 1998 Soeharto

JAKARTA — Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla menyinggung pentingnya keadilan dan kesejahteraan di Indonesia. Dia menilai meski Indonesia sudah merdeka dan bersatu 77 tahun silam, namun terdapat potensi konflik yang bisa terjadi kapan saja akibat masyarakat yang merasa tak mendapatkan keadilan.

JK kemudian menyinggung kejadian 15 konflik besar di Indonesia yang memakan banyak korban dan mayoritas karena masalah ketidakadilan.

“Poso bukan konflik agama mulanya, tapi konflik keadilan politik. Jadi keadilan adalah pondasi yang penting dalam kehidupan kita semua. Kesejahteraan adalah selalu menjadi tujuan bangsa apa saja,” kata JK dalam acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (20/5).

JK kemudian menyinggung peran partai politik dalam sistem pemerintahan yang menurutnya harus memiliki tujuan menciptakan keadilan Indonesia. Ia meminta agar keadilan bangsa dan negara menjadi tanggung jawab yang harus dilaksanakan sepenuhnya.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, JK kemudian menyinggung soal pentingnya perubahan dalam setiap era.

Namun perubahan itu dengan syarat harus menyempurnakan apa yang kurang dari zaman sebelumnya. Ia juga menyinggung lengsernya Presien pertama dan kedua Indonesia akibat revolusi yang terus terjadi.

“Tahun 1966 menjatuhkan Bung Karno, tahun 1998 menjatuhkan Pak Harto. Suatu kebiasaan yang kurang baik bagi satu bangsa. Karena itulah maka ada pembatasan-pembatasan (masa jabatan presiden), siapa pun yang ingin keluar dari batasan itu, berarti melanggar kehendak rakyat,” ujarnya.

Diketahui, Soekarno akhirnya meneken Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) pada 1966 lalu yang memberikan kuasa kepada Soeharto saat itu untuk mengambil segala tindakan apa pun untuk menstabilkan keadaan. Dalam Sidang Istimewa Maret 1967, Soekarno akhirnya diputuskan lengser dari kekuasaan.

Sedangkan Soeharto diketahui mundur setelah peristiwa Mei 1998 dan muncul krisis ekonomi di Asia Tenggara. Soeharto akhirnya menyatakan turun dari kekuasaan setelah krisis hebat melanda Indonesia, baik di sisi sosial dan ekonomi. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru