Senin, 2 Desember 2024

Kunjungi Gontor, Menteri Susi Tanam Semangat Pemuda Islam Modern

PONOROGO – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiatuti mengunjungi Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur untuk memberikan kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) di Kampus UNIDA Gontor, Ponorogo. Dalam kuliahnya, Susi menanamkan semangat untuk para mahasiswa, khususnya pemuda pemudi Islam, untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan pengetahuan.

“Keterbukaan pengetahuan itu sangat penting, terlebih dalam mengembangkan cara dan pola (pikir). Itu adalah cara untuk menjadi idealis, mencari whats is the right? Who is the best?” ungkap Susi saat menyampaikan kuliah umum di Kampus UNIDA Gontor, Ponorogo, Kamis (17/11).

Dalam kesempatan tersebut, Susi mengapresiasi para santri dan mahasiswa UNIDA Gontor yang selama ini telah mencerminkan sosok muslim yang modern dan berahlak.

“Saya pikir sebelumnya santri ponpes itu ortodoks dan tertutup, kemudian  juga tidak punya wawasan ke depan. Tapi di sini sepertinya, semua sudah melanglang buana, dan menerapkan teknologi yang logis, masuk akal, dan modern, very independent.  Itu yang penting dan sangat dibutuhkan sekarang ini, untuk mengubah persepsi dan tentunya pendapat dunia kepada Islam,” terang Susi.

Ia pun berpesan, sebagai bangsa Indonesia, dimana mayoritas beragama Islam, mahasiswa harus dapat menjadi bangsa yang mandiri dan tentunya harus diiringi dengan kerja keras yang amanah.

“Kerja keras itu harus dengan kesenangan dan nyaman. Kalau anda mau kerja, mau produktif, tapi tidak senang, ya tidak bisa. Saya punya keyakinan kalau kita tidak happy, you’re not productive anything. Untuk bekerja dengan produktifitas tinggi, speed tinggi, go anywhere you want, take anything you need. Get everything, karena kita juga gak bisa amanah, kalau gak happy“, ungkap Susi.

alam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatangan kesepakatan bersama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan UNIDA tentang Pendidikan, Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kelautan dan Perikanan, serta pertemuan dengan para pimpinan pondok pesantren Modern Gontor, yakni Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A, KH. Hasan Abdullah Sahal dan Syamsul Hadi Abdan.

Tak hanya itu, selain meninjau unit usaha pondok pesantren, Susi juga memberikan secara simbolis bantuan ikan beku jenis mackarel kepada para santri di pondok pesantren modern tersebut.

Bantuan 49 Ton Ikan

Dalam rangka peningkatan konsumsi ikan di Propinsi Jawa Timur, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menyakurkan bantuan ikan sebanyak 2 kontainer  atau 49 ton, yang akan disalurkan KKP di 12 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Sejumlah 4,5 ton diantaranya akan disalurkan di Kabupaten Ponorogo. Sedangkan sisanya dibagikan untuk Kabupaten Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Trenggalek, Kediri, Sidoarjo, Blitar, Banyuwangi, Tulungagung, Kota Kediri dan Kota Surabaya.

Bantuan produk ikan beku jenis makarel pasifik ini merupakan hasil penegahan importasi hasil perikanan yang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan bekerjasama dengan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM)  KKP. Penegahan tersebut dilakukan  terhadap 11 kontainer yang berisi ikan Frozen Pasific Mackarel (10 kontainer dengan total volume 254.800 kg) dan Frozen Squid (1 kontainer dengan volume 24.267 kg).

Delapan dari sebelas kontainer ikan yang disita dimanfaatkan KKP dalam rangka meningkatkan asupan gizi masyarakat untuk mendukung program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN). Satu Kontainer ikan sudah didistribusikan Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP pada tanggal 10 Oktober 2016 di wilayah DIY, Solo dan Boyolali. Sedangkan tiga kontainer lainnya telah dimanfaatkan oleh Kementerian Sosial untuk wilayah Jabodetabek dan korban bencana alam di Garut, Sumedang dan Sinabung. 

Selanjutnya, KKP mendistribusikan enam kontainer  ikan lainnya untuk dibagikan kepada masyarakat  di daerah rawan gizi dengan tingkat konsumsi ikan rendah di Provinsi Jawa Timur (2 kontainer), Jawa Tengah (1 kontainer), Jawa Barat (2 kontainer), dan Banten (1 kontainer). Ikan yang didistribusikan sebelumnya telah dipastikan mutu dan kesehatannya oleh KKP dalam hal ini BKIPM  selaku otoritas kompeten dalam melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan dan mutu ikan. (Lilly Aprilya Pregiwati)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru