JAKARTA — Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika baru, punya rekam jejak panjang di dunia jurnalistik dan aktivisme era Orde Baru.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melantik Nezar sebagai Wamenkominfo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
Wamenkominfo merupakan jabatan baru yang dibuat oleh Jokowi lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ditandatangani pada 17 April 2023.
“Bersedia,” jawab Nezar Patria saat ditanya Jokowi soal kesiapannya menjadi Wamenkominfo dan diambil sumpah sesuai agamanya.
“Saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Nezar Patria mengikuti sumpah jabatan yang dibacakan Jokowi.
Nezar Patria sebelumnya malang melintang sebagai wartawan di berbagai media massa. Ia juga sempat menjadi aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD). Persisnya Nezar adalah Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia Untuk Demokrasi (SMID) yang mempelopori penumbangan rezim Orde Baru.
Diculik Tim Mawar
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilapotkan, lulusan S1 Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) itu salah satu aktivis yang sempat menjadi korban penculikan pada masa Orde Baru.
Menjelang kejatuhan Soeharto 1998, Nezar Patria bersama pimpinan PRD lainnya diculik Tim Mawar dari Kopassus yang dibentuk oleh Mantan Komandan Kopasssus Prabowo Subianto untuk mengejar para kader PRD yang mengganggu kepentingam Soeharto.
Nezar Patria bersama Andi Arief, Aan Rusdianto, Mugianto, Faisol Riza, WJ Thukul, Herman, Bimo Petrus dan Suyat diculik Tim Mewar. Hingga saat ini WJ Thukul, Herman dan Bimo Petrus hilang tidak ketahuan setelah diculik. Sedangkan Suyat ditemukan meninggal di hutan di Jawa Tengah.
Nezar memulai kariernya sebagai wartawan saat bergabung di Majalah DR tahun 1999 sampai 2000. Ia melanjutkan karier sebagai wartawan di Tempo hingga 2008.
Setelah dari Tempo, Nezar ikut mendirikan portal berita Viva.co.id pada 2008. Setelahnya, pada 2014 Nezar menjadi Wakil Pemimpin Redaksi CNNIndonesia.com sampai dengan 2015.
Karier jurnalistiknya lalu dilanjutkan ke The Jakarta Post sebagai Digital Chief Editor hingga September 2020. Dia juga pernah mengabdi sebagai anggota Dewan Pers selama kurun waktu 2013-2019.
Lepas dari The Jakarta Post dia mulai masuk ke lingkaran kekuasaan dengan menjadi pemimpin perusahaan BUMN. Dia pernah menjadi Direktur PT Pos Indonesia (2020-2023), lalu menjadi komisaris PT Pegadaian dari April 2022 hingga saat ini.
Sejak April 2022, Nezar juga menjadi Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir. (Calvin G. Eben-Haezer)