MANADO- Konser musik yang akan di lakukan putra Ahmad Dani (Al Ghazali) yang rencananya dilaksanakan di Cloud9 Manado pada Sabtu (19/11) mendapat penolakkan keras dan tajam dari sejumlah organisasi adat/LSM yang turut terlibat dalam aksi demo Bela NKRI 17 November di Manado. Hal ini dilaporkan Editorialindonesia.com dan dikutip Bergelora.com, di Jakarta, Senin (21/11).
Elemen organisasi adat seperti Laskar Adat Manguni Indonesia dan Aliansi Makapetor menyerukan agar konser putra penghina Presiden RI di tolak dan tidak bisa dilaksanakan di Kota Manado.
Alva Rorong salah satu presidium Aliansi Makapetor dengan tegas menolak konser putra Ahmad Dani penghina simbol negara Presiden.
“Kami menolak konser putra Ahmad Dani di Cloud9. Masih terlintas demo anti Ahmad Dani penghina Kepala Negara kita. Tidak boleh ada antek-antek penghina simbol negera yang mau mengkelabuhi tatanan persatuan dan kesatuan di Sulawesi Utara, sebab ini bias dari aksi demo yang masih hangat,” kata Rorong.
Sementara itu Panglima LAMI Sulawesi Utara Marthen Lintoho juga sependapat agar konser putra Ahmad Dani tidak di gelar di Manado.
“Secara tegas kami menolak konser putra Ahmad Dani penista dan penghina symbol negara kita Presiden RI, pokoknya kami menolak konser tersebut,” kata Panglima LAMI Sulut itu.
Disisi lain Panglima Besar Laskar Adat Manguni Indonesia Andy Rompas yang adalah juga Tonaas Departemen Kamtibmas DPP LAMI, juga secara keras menolak kehadiran putra Ahmad Dani penista dan penghina Presiden RI itu.
“Kami menolak dengan keras konser putra Ahmad Dani, kami Tolak, pasukanpun kami siapkan, untuk meminta panitia batalkan konser putra Ahmad Dani itu, jangan ada antek-anteknya masuk Sulut. Penolakkan ini kami lakukan, agar penghina Presiden RI itu tahu bahwa kami marah, simbol negara kami di hina. Jokowi Presiden RI. Ahmad Dani harus di tangkap dan dihukum. Jangan tebang pilih, adili Ahmad Dani. Putranya tidak usah konser di Manado,” tegasnya. (Web Warouw)