JAKARTA- Nelayan lobster pasti mendukung dan menyambut gembira penghentian ekspor bibit lobster menyusul penangkapan Menteri KKP, Edhy Prabowo oleh KPK beberapa waktu lalu. Benur (Benih) lobster sebaiknya dibudidayakan di dalam negeri, di pinggir pantai tempat nelayan selama ini mencari nafkah dengan menangkap benur lobster kemudian dijual kepada penadah untuk selanjutnya di expor secara gelap ke Vietnam. Hal ini disampaikan Dr. Kurtubi, pakar energy kepada Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (28/11).
“Tetapi ada sebagian nelayan yang saya kunjungi di Lombok Timur dan Lombok Tengah yang membudidayakan sendiri benur lobster dengan secara sederhana membuat kolam-kolam kecil yang air lautnya disedot pakai mesin,” jelasnya.
Kurtubi yang aktif dalam HIMNI (Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia) ini mengatakan pemerintah seharusnya mendorong dan membantu nelayan untuk budi daya lobster berupa penentuan dan pembuatan lokasi budi daya yang tepat, mendorong lahirnya pabrik pakan lobster, obat untuk lobster yang terserang penyakit dan bimbingan kepada nelayan.
“Untuk jangka panjang harus direncanakan lahirnya industri terintegrasi hulu-hilir berbasis lobster hingga expor berupa lobster hidup dan pengembangan kuliner lobster yang diawetkan dengan teknologi iradiasi nuklir yang bisa tetap fresh hingga sekitar satu tahun tanpa bahan kimia pengawet,” ujarnya.
Industri terintegrasi yang ditunjang oleh listrik dari energi nuklir (PLTN) dengan teknologi Generasi ke IV sangat aman.
“Stroomnya stabil 24 jam tidak memerlukan storage atau baterai atau aki untuk menyimpan stroom. Bebas emisi karbon dan murah, lebih murah dari listrik PLTU batubara,” katanya.
Sejak Juli 2020 Kurtubi telah meminta Pemerintah agar membatalkan rencana ekspor bibit lobster.
“Saya usulkan agar Pemerintah konsentrasi membangun tumbuhnya Industri Lobster dengan membantu nelayan kecil yang sudah merintis pembudidayaan lobster seperti yang ada di Telong Elong Lombok Timur. Saya mengunjungi nelayan pembudi daya lobster di Lombok Timur tahun 2018,” katanya. (Web Warouw)
.