JAKARTA- Partai politik adalah satu kekuatan yang menentukan dalam proses demokrasi di Indonesia dan menjadi cermin kesiapan masyarakat untuk ikut serta dalam bernegara. Untuk itu tugas negara adalah membina dan memperkuat kapasitas partai-partai politik dalam kaderisasi dan kepemimpinannya di masyarakat. Oleh karenanya pendidikan partai sangat penting untuk melahirkan kader dan pemimpin-pemimpin partai ditengah masyarakat.
“Partai politik tidak saja mempersiapkan pemimpin untuk legislatif maupun eksekutif tapi juga punya tanggung jawab untuk menyiapkan kader yang dapat mengadvokasi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat untuk mendapatkan jalan keluarnya dalam proses demokrasi,” demikian Bahtiar Baharudin, yang kini menduduki jabatan sebagai Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kemendagri kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (5/9).
Menurutnya, partai politik punya tanggung jawab untuk untuk memberikan pendidikan politik pada kader, anggota dan masyarakat, untuk membangun sistim demokrasi yang bermanfaat bagi rakyat.
“Demokrasi saat ini hanya memberikan manfaat pada orang yang berkuasa, baik di partai maupun di pemerintahan. Tapi bagi rakyat, belum ada yang berubah secara substansi. Demokrasi seharusnya memberikan manfaat nyata bagi rakyat, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Itu hanya bisa dicapai jika rakyat ikut serta dalam proses demokrasi. Ikut menentukan kebijakan,” ujarnya.
Di Indonesia, menurutnya partai politik seharusnya menjadi saluran rakyat untuk berpolitik menentukan kebijakan. Namun semua partai politik belum menjadi saluran yang efektif bagi partisipasi masyarakat secara maksimal.
“Sehingga rakyat mencari jalannya sendiri-sendiri untuk mengambil manfaat dari demokrasi. Dalam menghadapi berbagai persoalan, belum ada partai politik yang benar-benar hadir mendampingi dan mencarikan jalan keluar bagi rakyat,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo melantik 16 pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II) di lingkup kementerian yang dipimpinnya, di gedung Kemendagri, Jumat (2/9) sore.
Salah satu dari 17 pejabat yang dilantik itu adalah Bahtiar Baharudin, yang kini menduduki jabatan sebagai Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kemendagri.
Sebelumnya, doktor ilmu pemerintahan itu menjabat sebagai Plt Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Polpum.
Dalam kata sambutannya, Tjahjo mengatakan, para pejabat yang baru saja dilantik agar terus meningkatkan kebersamaan di internal kemendagri.
“Selain itu, agar saling menjaga kebersamaan dan saling mengingatkan, agar tugas-tugas melayani masyarakat bisa berjalan dengan cepat. Harus cepat, potong garis birokrasi,” pesan Tjahjo.
Satu pejabat eselon II di Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPB) juga dilantik Tjahjo dalam kapasitasnya sebagai Kepala BNPP. (Web Warouw)