JAKARTA- Presiden Joko Widodo berada dalam lingkaran yang dikelilingi oleh orang-orang yang menggangu kinerja pemerintahan. Kepentingan lingkaran itu adalah untuk mengamankan dan mengembangkan bisnis dan kepentingan pribadi. Untuk itu Presiden Joko Widodo diminta untuk segera melakukan resuffle kabinetnya dengan orang-orang yang berintegritas dan teruji mengabdi pada kepentingan bangsa, rakyat dan negara. Demikian anggota Komisi III DPR-RI, Masinton Pasaribu di Jakarta, Jumat (13/2).
“Presiden dikelilingi para brutus. Mereka hanya memikirkan bagaimana mengamankan dan mengembangkan kepentingan bisnis pribadi mereka. Kalau dibiarin negara makin kacau,” tegasnya.
Ia menyebutkan beberapa orang diantaranya adalah adalah Rini Mariani Soemarno dan Andi Widjajanto yang selalu mendistorsi perintah Presiden sehingga selalu menimbulkan perbedaan pendapat dan inkoordinasi antara pembantu presiden lainnya.
“Makanya DPR tidak menyetujui penambahan anggaran untuk BUMN, karena dipakai bukan untuk mengembangkan BUMN tetapi justru merusak BUMN. Situasi bukannya membaik tapi sebaliknya makin tambah rusak tak terkendali,” ujarnya.
Ia membantah berbagai pihak yang menduga bahwa Rini Mariani Soemarno dan Andi Widjajanto menjadi menteri karena diminta Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Selama ini nama Mega selalu dicatut untuk mengklaim agar bisa meraih kekuasaan dan keuntungan pribadi. Megawati tidak pernah memberikan restu pada orang-orang seperti itu, karena Mega tahu trackrecord mereka,” tegasnya.
Agar pemerintah dapat efektif bekerja untuk kepentingan bangsa, rakyat dan negara maka Masinton mendesak agar Presiden segera melakukan resuffle kabinet sebelum semuanya menjadi terlambat.
“Resuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden. Tetapi kita wajib mengingatkan dan memberikan masukan pada Jokowi. Karena taruhannya adalah negara. Tidak bisa membiarkan berlarut-larut,” ujarnya.
Pemerintah Jokowi menurutnya harus segera bisa efektif menunjukkan hasil kerja kongkrit yang bisa dilihat dan dirasakan oleh masyarakat. Karena rakyat menagih terus semua janji Presiden Jokowi.
“Yang terjadi justru adalah sebaliknya adalah inkoordinasi antara pembantu presiden. BUMN pada dijualin. Harga-harga melonjak, dan sebagainya yang semakin mengecewakan rakyat. Jokowi tidak boleh diam,” tegasnya. (Web Warouw)
